More

    Misteri Puluhan Tahun, Danau di Himalaya Ini Menampung Hingga 800 Kerangka

    on

    |

    views

    and

    comments

    Terletak tinggi di Himalaya India, genangan air kecil ini mendapat julukan mengerikan: “Skeleton Lake.”  Atau “Danau Kerangka.”

    Memiliki nama resmi Roopkund, tepian danau ini dipenuhi tulang dan tubuh beku  manusia.  Beberapa bahkan masih memiliki rambut dan daging beku yang masih melekat.

    Pada hari musim panas yang langka, ketika bagian-bagian danau mencair, sisa-sisa kerangka yang lebih tersebar kadang-kadang mengambang ke permukaan. Para peneliti telah menentukan bahwa hingga 800 orang dimakamkan di sana.

    “Ini adalah ruang kecil yang tertutup, dan ada tulang di mana-mana,” kata William Sax, seorang antropolog yang mengunjungi Roopkund pada tahun 1978 dan berkonsultasi pada sebuah film dokumenter National Geographic 2004 tentang danau tersebut. “Rasanya menakutkan dan mengganggu,” katanya  sebagaimana dilaporkan Business Insider Selasa 22 Oktober 2019.

    Antropolog seperti Sax tertarik pada daerah itu karena tidak ada yang tahu apa dan siapa yang membunuh orang –orang yang dikubur di sana. Seorang penjaga hutan bernama Hari Kishan Madhwal pertama datang ke danau pada tahun 1942, namun setelah lebih dari 75 tahun setelah itu, para peneliti tidak bisa lebih dekat untuk mencari tahu bagaimana atau mengapa orang-orang ini binasa.

    Misteri danau semakin dalam dalam musim panas ini, ketika sebuah studi DNA dari 38 kerangka mengungkapkan bahwa orang-orang yang mati tersebut berasal dari tiga kelompok yang berbeda secara genetic. Anehnya lagi mereka yang meninggal di Roopkund berasal dari zaman yang berbeda. Setidaknya mereka dari dua gelombang dengan sekitar 1.000 tahun terpisah.

    “Kami berharap bahwa analisis ini akan membantu menyelesaikan misteri Danau Roopkund dengan menentukan nenek moyang kerangka ini,” kata Eadaoin Harney, penulis utama studi baru tersebut kepada Business Insider.

    “Meskipun kami telah mencapai tujuan ini, saya pikir kami malah mengungkapkan bahwa situs ini bahkan lebih misterius daripada yang pernah kami harapkan.”

    Untuk analisis terbaru, Harney dan timnya mengebor tulang paha dan tulang belulang kerangka dari danau untuk mengekstraksi DNA.

    Mereka menemukan bahwa dari 38 kerangka yang diteliti, 23 memiliki keturunan yang berhubungan dengan orang-orang dari India saat ini dan meninggal antara abad ke-7 dan ke-10, dalam beberapa peristiwa.

    Sebanyak 14 kerangka,  paling dekat hubungannya dengan orang-orang dari pulau Kreta Mediterania dan Yunani, dan satu memiliki keturunan Asia Tenggara. Kelompok 15 orang itu meninggal antara abad ke-17 dan ke-20, kemungkinan dalam satu peristiwa.

    Penemuan itu mengubah pemahaman para ilmuwan tentang Skeleton Lake, karena penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa sebagian besar tulang di situs tersebut berasal dari tahun 800 atau lebih.

    Melakukan penelitian semacam ini di danau tidaklah mudah. Roopkund berada lebih dari 16.500 kaki di atas permukaan laut. Lingkungan sekitarnya sangat indah, kata Sax. Danau ini terletak di Taman Nasional Nanda Devi India.

    Namun, dia menambahkan, “tidak ada alasan bagi siapa pun untuk berada di sana.” Itulah yang membuat keberadaan kerangka ini begitu misterius.

    Seringkali, Roopkund ada di bawah lapisan salju. Tetapi ketika lapisan es itu mencair, lebih banyak kerangka terlihat di sekitar tepi danau.

    Bagi pengunjung ke danau, Sax berkata, sejarah mengerikan situs ini jelas terlihat: “Anda tidak dapat mengambil satu langkah pun tanpa menginjak tulang.”

    Beberapa pelancong telah mengumpulkan tulang-tulang dan menumpuknya, karena ketertarikan atau mungkin rasa hormat. Tetapi gangguan manusia semacam itu mengganggu situs itu, kata Harney. Itu membuatnya sangat sulit untuk melakukan analisis arkeologi standar pada sisa-sisa ini.

    Beberapa turis dilaporkan bahkan mengambil tulang dari situs tersebut sebagai suvenir yang tidak wajar. Berbagai penjelasan telah dikemukakan tentang bagaimana orang-orang ini binasa, dari hujan es yang aneh sampai bunuh diri sebagai bagian dari ritual massal.

    Tim Harney berpikir bahwa ada kemungkinan  beberapa orang yang tewas selama gelombang pertama kematian Danau Tengkorak mengalami “kematian massal selama acara ziarah.”

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this