Serbia mengaku tidak mungkin membangkitkan kekuatan militernya tanpa bantuan dan dukungan Rusia. Hal itu disampaikan Presiden Serbia Aleksandar Vucic dalam pidato bersama dengan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev Sabtu 19 Oktober 2019.
“Pada parade hari ini, kami memamerkan bagian dari gudang senjata. Saya sangat berterima kasih kepada Perdana Menteri Medvedev bahwa ia memperhatikan perbedaan besar pada kesiapan tempur kami saat ini dan hari-hari yang lalu. Terima kasih atas bantuan Anda,” katanya sebagaimana dilaporkan TASS.
Dia mengatakan Serbia memulai militernya dengan hanya satu MIG-29 dan kini mereka telah memperoleh 14 jet MIG. “Kami telah membeli 19 helikopter baru, karena tidak ada satu pun yang dibeli selama 40 tahun sebelumnya. Ini membuktikan seberapa cepat kemajuan yang dicapai Serbia, tetapi kami tidak dapat melakukannya tanpa Anda bantuan dan dukungan. Terima kasih banyak untuk itu,” kata Vucic.
Presiden Serbia menekankan bahwa Beograd meningkatkan militernya bukan melawan siapa pun, “tetapi untuk mempertahankan kebebasan, negara dan rakyat,” katanya
Dalam kunjungan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev ke Beograd pada Sabtu juga ditandatangani kesepkatan antara perusahaan nuklir Rosatom Rusia dan kementerian inovasi dan pengembangan teknologi Serbia untuk bekerja sama dalam membangun pusat ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi nuklir.
Menurut Rosatom, pusat penelitian ini akan membantu memenuhi berbagai tugas penting, termasuk produksi radioisotop untuk keperluan medis, industri dan pertanian dan doping transmutasi neutron silikon untuk digunakan dalam semikonduktor.
“Pusat sains, teknologi, dan inovasi nuklir, yang akan kami bangun bersama di Serbia, adalah proyek inovatif yang didasarkan pada teknologi nuklir paling maju. Proyek ini didasarkan pada kerja sama jangka panjang kami di bidang ini dan ikatan tradisional antara Rusia dan Serbia. Ilmuwan nuklir kami bertekad untuk mulai mempraktikkan proyek ini sesegera mungkin, ” kata Rosatom mengutip kepala perusahaan negara Alexei Likhachyov.