Setelah hampir satu dekade pengembangan ,Iran secara resmi mengungkap jet latih subsonik dua kursi Iran yang dijuluki Yasin. Pesawat secara resmi diluncurkan 15 Oktober 2019.
Sebelumnya proyek ini diperkenalkan sebagai Kowsar-88 dan pertama kali muncul pada April 2017 dan melakukan penerbangan pertama pertengahan 2018. Scramble Magazine menyebut pesawat setelah penerbangan perdana kemudian menjalani tes selama lima tahun hingga diharapkan bisa beroperasi penuh di Angkatan Udara Iran pada 2023.
Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin J90 atau yang aslinya adalah J85 General Electric yang digunakan pada jet tempur F-5.
Yasin diperkirakan akan dibeli oleh Angkatan Udara Iran sebagai jet latih dan pesawat serang ringan. Pada 2017, Angkatan Udara Iran mengatakan mereka menginginkan 50 pesawat. Ketika dipesan, pesawat akan menggantikan F-5B.
Yasin memiliki rotating tail yang memungkinkan pilot untuk lebih mudah mengendalikan pesawat terutama keluar dari rotating stall.
Pesawat disebut bisa lepas landas dan mendarat di landasan pacu sepanjang 800 meter. Panjang 12 meter, tinggi 4 meter dan lebar sayap 10 meter. Berat lapas landas pesawat adalah 5,5 ton dengan kisaran terbang 1500 km.

Dari luar pesawat ini memiliki kemiripan dengan CASA C-101 Aviojet, pesawat jet latih dan serang ringan yang diproduksi oleh perusahaan Spanyol Construcciones SA Aircraft.
Pesawat ini digunakan oleh Angkatan Udara Spanyol dan dijuluki Blackbird. Pesawat juga digunakan Angkatan Udara Chili Honduras dan Yordania.
Pesawat C-101 dimulai pada tahun 1975 untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Spanyol menggantikan armada Hispano HA-200 dan Ha.220. CASA meminta bantuan teknis dari Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB) serta Northrop.