Diduga Kapal Selam Rusia, Ternyata Pelampung Cuaca

Diduga Kapal Selam Rusia, Ternyata Pelampung Cuaca

Pada tahun 2014 lalu Swedia menggelar operasi besar-besaran untuk memburu objek bawah air yang diyakini sebagai kapal selam Rusia. Operasi dengan sandi Eagle itu melibatkan banyak platform mahal dan berlangsung tegang.

Kini sebuah laporan  muncul ternyata tidak ada kapal selam Rusia dan yang ada hanyalah pelampung cuaca yang disebar di laut.

Objek misterius itu munucul di kepulauan Stockholm pada tahun 2014  yang oleh media Swedia dengan cepat diklaim sebagai kapal selam milik Rusia.

Pada musim gugur 2014, komandan tertinggi Sverker Göransson menyatakan pada konferensi pers bahwa  kapal selam  kecil telah  melanggar perairan Swedia dan meluncurkan Operasi Eagle yang tidak membuahkan hasil.

Kini surat kabar Swedia, Svenska Dagbladet mengutip sumber  anonim dalam pemerintahan melaporkan objek tersebut adalah  pelampung cuaca atau yang dikenal sebagai Oceanographic Data Acquisition Buoy (ODAB) milik Swedia Meteorological and Hydrological Institute (SMHI).

Data yang dikumpulkan juga digunakan oleh militer. Pelampung itu rusak sehingga harus diperbaiki menggunakan salah satu kapal Administrasi Maritim Swedia, MS Fyrbyggaren.

Untuk mencari dan berkomunikasi dengan pelampung, sinyal kode akustik dikirim. Sinyal itu kemudian diambil oleh kapal selam kelas Södermanland Swedia yang lebih tua dan dianggap sebagai klaim adanya  pelanggaran asing terhadap perairan Swedia.

Analisis lebih lanjut memunculkan  keraguan atas hipotesis ini. Rekaman serupa dari kapal selam kelas Gotland  yang memiliki peralatan modern yang lebih canggih, menyangkal kesimpulan awal.

“Suara itu diselidiki dengan segala cara dengan data dari sumber yang berbeda untuk waktu yang lama, tetapi tidak berhasil. Faktanya, hanya satu rekaman yang tersedia, dan itu tidak memadai, ” kata sumber orang dalam lainnya.

Petinggi dan pemerintah Swedia diberitahu tentang kesalahan pada Mei 2015 dan empat bulan kemudian, parlemen diberitahu. Menurut Svenska Dagbladet, dalam laporan akhir rahasia kepada pemerintah pada September 2015, pertahanan Swedia masih menyatakan bahwa tanpa keraguan telah terjadi pelanggaran perairan Swedia . Butuh empat tahun lagi untuk menyampaikan informasi ke publik.

Sementara itu, kesalahan ini tampaknya digunakan untuk mengamankan alokasi ratusan juta dalam pengeluaran pertahanan. Pada pertengahan Juni 2015, Angkatan Bersenjata Swedia mendapat alokasi tambahan sekitar US$ 1 miliar dan menerima sumber daya tambahan untuk perburuan kapal selam.

Pada akhir Juni 2015, negara memutuskan untuk membeli kapal selam A26 baru dari Saab dan melakukan peningkatan paruh baya  dua kapal selam kelas Gotland menjadi US$ 860 juta.