Raja Salman dan putera mahkota Arab Saudi Muhamad bin Salman menyetujui penempatan pasukan dan peralatan tambahan dari militer Amerika Serikat.
Kantor berita Arab Saudi SPA melaporkan persetujuan itu terungkap setelah sarana-sarana minyak kerajaan tersebut mengalami serangan pada September.
Amerika telah mengumumkan akan menempatkan sekitar 3.000 personel pasukan ke negara Teluk itu, termasuk skuadron tempur, sayap ekspedisi udara serta personel pertahanan udara.
Pengumuman Amerika itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat dengan musuh bebuyutan Saudi, Iran.
Presiden Donald Trump sebelumnya mengungkapkan bahwa Saudi sudah setuju untuk membayar keberadaan militer Amerika tersebut.
Laporan SPA menyebutkan keberadaan militer Amerika tersebut hanya dimungkinkan dalam kerangka “hubungan bersejarah dan kemitraan yang sudah terjalin dengan baik” antara kedua negara.