Angkatan Laut Amerika Serikat kembali mengerahkan kapal perang mereka ke dekat perbatasan Rusia. Destroyer yang dilengkapi rudal dipandu USS Porter dikirim ke Laut Hitam yang menjadi kapal ketujuh Amerika yang masuk perairan terbatas tersebut tahun ini. Bagi USS Porter ini adalah misi keduanya selama 2019.
Menurut pernyataan US Navy yang diterbitkan surat kabar Stars and Stripes, kapal perusak kelas Arleigh Burke tersebut dikerahkan ke daerah dekat perbatasan Rusia untuk melakukan operasi rutin dan menunjukkan sekutu NATO dan mitra Amerika di wilayah serta melakukan operasi kebebasan navigasi,
Segera setelah USS Porter memasuki daerah itu, tiga kapal Armada Laut Hitam Rusia mulai mengawal kapal Amerika.
Kedutaan Besar Rusia di Amerika mengatakan frigate Admiral Vyshny Volochek dan kapal rudal kecil Orekhovo-Zuyevo dikirim untuk melacak pergerakan kapal USS Porter (DDG-78) yang memasuki Laut Hitam sejam Sabtu 13 Oktober 2019.
The Admiral Essen frigate alongside the Vyshny Volochek and Orekhovo-Zuyevo small missile ships are tracking movements of the guided-missile destroyer USS Porter (DDG-78) that entered the #BlackSea on Saturday – @mod_Russia🇷🇺 National Defense Control Center pic.twitter.com/ckaXOr85dE
— Russian Embassy in USA 🇷🇺 (@RusEmbUSA) October 13, 2019
Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa bulan Porter beroperasi di Laut Hitam. Sebelum itu, enam kapal perang melakukan operasi Laut Hitam antara Januari dan Juli, termasuk USS Carney selama latihan angkatan laut multinasional, Sea Breeze.
“Penempatan rutin ini  menunjukkan dedikasi kami terhadap kebebasan navigasi dan komitmen kami untuk sekutu dan mitra NATO di Laut Hitam,” kata Vice Admiral Lisa Franchetti, komandan Armada ke-6, dalam sebuah pernyataan. Tahun lalu, total lima kapal perang Amerika beroperasi di wilayah tersebut.
Angkatan Laut dan NATO meningkatkan kehadiran angkatan laut mereka di Laut Hitam setelah Rusia mengambil alih Crimea dari Ukraina pada 2014.
Mereka semakin meningkatkan patroli keamanan setelah angkatan laut Rusia menangkap tiga kapal Ukraina di Selat Kerch tahun lalu dan memenjarakan 24 pelaut. Para pelaut itu dibebaskan pada bulan September – setelah dipenjara hampir sembilan bulan – sebagai bagian dari pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.
Hampir semua negara yang berbatasan dengan Laut Hitam adalah sekutu atau negara mitra Amerika, tetapi Rusia mempertahankan sikap teritorial terhadap laut sebagian karena bekas Uni Soviet mengendalikan sebagian besar negara tersebut selama Perang Dingin.