Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO akan menggelar latihan militer besar-besaran di dekat perbatasan Belarusia. Sebanyak 30.000 personel akan terlibat dalam latihan tersebut.
Presiden Vladimir Putin menyebut sebagai upaya NATO untuk menciptakan ketegangan di perbatasan tetapi Rusia akan tetap tenang.
“Mengenai latihan-latihan NATO, kita perlu melihat bagaimana kita dapat menanggapi hal ini. Kami baru-baru ini melakukan [latihan] walaupun tidak dekat dengan perbatasan NATO, kami secara khusus melakukannya di dalam Federasi Rusia dengan 128.000 orang ambil bagian di dalamnya. Oleh karena itu, kami tidak menyambut upaya untuk meningkatkan ketegangan di perbatasan kami, kami percaya itu berbahaya, tetapi kami akan merespons dengan tenang. Kami akan berkonsultasi dengan Anda apa yang harus dilakukan, “kata Putin pada pertemuan para kepala negara CIS Jumat 11 Oktober 2019.
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa Belarusia dan Rusia harus bekerja untuk memastikan keamanan nasional mereka selama latihan militer besar-besaran NATO di dekat perbatasan negaranya.
NATO secara rutin mengadakan latihan internasional utama di negara-negara Baltik, termasuk Latvia. Latihan Sabre Strike mengerahkan sekitar 18.000 tentara dari 19 sekutu dan mitra pada Juni 2018, sementara latihan perang terbaru, dengan sandi Silver Arrow, berakhir minggu ini dan menyatukan lebih dari 3.000 tentara dari 12 sekutu NATO.
Rusia berulangkali menentang pembangunan kekuatan militer NATO di sisi timur aliansi itu, dengan mengatakan bahwa hal itu akan merusak stabilitas regional dan mengakibatkan ketegangan lebih lanjut