Sebuah kapal tanker yang dioperasikan oleh Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC), meledak dan terbakar 100 km dari kota pelabuhan Saudi, Jeddah.
Seperti dilaporkan BBC, Jumat 11 Oktober 2019 dua tangki penyimpanan utama kapal mengalami kerusakan. Kondisi itu menyebabkan tumpahan minyak ke Laut Merah, tetapi tidak ada awak yang terluka.
Menurut situs berita Iran Front Page, perusahaan tanker nasional Iran (NITC) menyatakan api telah padam dan tumpahan minyak berkurang seminimal mungkin.
Per these reports of an Iranian #oil #tanker being hit by missiles off #Jeddah, worth noting the vessel's operations prior to the incident indicate there might be more to it: the tanker in question was drifting in the Red Sea for more than three days before it was reportedly hit https://t.co/pxekoZaSp8 pic.twitter.com/yvD1AldaWs
— Windward (@WindwardAI) October 11, 2019
TV pemerintah Iran mengidentifikasi kapal itu sebagai kapal tanker minyak Sinopa. Perusahaan pelacak kapal maritim Tanker Trackers menyatakan kapal tanker itu secara teratur digunakan untuk mengangkut minyak ke pemerintah Suriah, meskipun ada sanksi internasional.
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Arab Saudi. Bulan lalu, 18 pesawat tak berawak dan tujuh rudal jelajah menghantam ladang minyak utama dan fasilitas pemrosesan di Arab Saudi. Pihak Saudi menyalahkan Iran atas serangan itu.
Pejabat Amerika mengatakan Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap dua tanker minyak di Teluk pada Juni dan Juli, serta serangan terhadap empat tanker lainnya pada Mei.
NOIC mengklaim kapal itu terkena rudal, tetapi tidak memberikan bukti. Sementara Iran membantah terlibat dalam semua insiden.
