Turki marah dengan tanggapan sejumlah negara Arab dan Uni Eropa yang mengecam operasi militer mereka di Suriah.
Presiden Turki Tayip Erdogan mengatakan negara-negara yang mengecam itu mengatakan hal yang tidak jujur. “Mereka tidak jujur, mereka hanya mengarang kata-kata,” kata Erdogan.
Erdogan juga mengancam akan mengizinkan pengungsi Suriah di Turki untuk masuk ke Eropa jika negara-negara Uni Eropa menggambarkan pasukannya sebagai pendudukan.
Turki kembali mengatakan pihaknya bermaksud untuk menciptakan “zona aman” bagi kembalinya jutaan pengungsi ke Suriah. Tetapi kekuatan dunia khawatir tindakan Turki dapat mengintensifkan konflik, dan berisiko larinya tahanan ISIS dari kamp di tengah kekacauan.
Turki menegaskan operasi militer akan terus dilakukan sampai mencapai tujuannya. “Komando heroik kami yang mengambil bagian dalam Operasi Peace Spring terus bergerak maju ke timur Sungai Eufrat (sungai),” tulis Kementerian Pertahanan di Twitter. “Target yang dituju direbut ,” katanya dalam sebuah pernyataan kemudian.
Otoritas pimpinan Kurdi di Suriah utara mengatakan sebuah penjara yang diserang oleh penembakan Turki menahan “penjahat paling berbahaya dari lebih dari 60 negara” dan serangan Turki terhadap penjara-penjara itu berisiko menjadi “bencana”. Syrian Democratic Force (SDF) yang dipimpin Kurdi menahan ribuan pejuang ISIS dan puluhan ribu kerabat mereka dalam tahanan tersebut.
Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada hari Kamis untuk membahas Suriah atas permintaan lima anggota Eropa, Inggris, Prancis, Jerman, Belgia dan Polandia.
Dalam sebuah surat kepada Dewan yang beranggotakan 15 orang yang dilihat oleh Reuters, Turki mengatakan operasi militernya akan “proporsional, terukur, dan bertanggung jawab”. Sementara itu 22 anggota Liga Arab akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Sabtu.
Rusia mengatakan pihaknya berencana untuk mendorong dialog antara pemerintah Suriah dan Turki setelah serangan itu.
Italia juga mengutuk serangan sebagai “tidak dapat diterima” dan mengatakan tindakan militer di masa lalu selalu mengarah pada terorisme.