Pemerintah Irak memberlakukan larangan keluar rumah di Baghdad mulai Kamis 3 Oktober 2019 pagi hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi mengatakan larangan ini diberlakukan setelah aksi-aksi protes anti-pemerintah yang berubah rusuh di seluruh negeri selama dua hari.
“Pernyataan dari panglima tertinggi angkatan bersenjata: seluruh kendaraan dan perorangan dilarang bergerak di Baghdad mulai pukul 05.00 pagi hari ini Kamis dan sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata PM Abdul Mahdi dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan, mereka yang bepergian ke dan dari bandar udara Baghdad, ambulan, karyawan pemerintah di rumah-rumah sakit, departemen-departemen kelistrikan dan air, jamaah dibebaskan dari larangan keluar rumah tersebut.
Abdul Mahdi mengatakan gubernur-gubernur provinsi diizinkan untuk mengambil keputusan untuk memberlakukan larangan keluar rumah atau tidak di wilayah mereka di Irak.
Demo telah melanda Irak dalam beberapa hari terakhir. Sedikitnya 10 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 200 orang terluka.
