Korea Utara Konfirmasi Tembakkan Rudal Balistik dari Kapal Selam

Korea Utara Konfirmasi Tembakkan Rudal Balistik dari Kapal Selam

Korea Utara mengkonfirmasi bahwa mereka meluncurkan rudal balistik dari kapal selam atau submarine-launched ballistic missile (SLBM) dalam sebuah penembakan uji coba yang dilakukan Rabu 3 Oktober 2019.

Kantor Berita Korea Utara KCNA melaporkan Kim Jong Un telah mengirim “selamat hangat” kepada para peneliti yang terlibat dalam pengembangan dan peluncuran Pukguksong-3, yang ditembakkan dalam mode vertikal.

“Uji coba tembak tipe-SLBM baru yang sukses menjadi sangat penting karena hal itu mengantarkan pada fase baru dalam berisi ancaman pasukan luar kepada DPRK [Korea Utara] dan semakin memperkuat otot militernya untuk pertahanan diri,” tambah kantor berita negara.

Dalam beberapa bulan terakhir, Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan telah melaporkan bahwa Korea Utara telah menyelesaikan pembangunan kapal selam baru yang melebihi kapal selam kelas Gorae berkapasitas 2.500 ton dan mampu mengangkut setidaknya tiga SLBM.

Rudal balistik yang diluncurkan kapal selam ditembakkan di lokasi yang dirahasiakan dalam gambar tak bertanggal yang dirilis oleh KCNA pada 2 Oktober 2019

Menurut KCNA, tes tidak memiliki dampak buruk pada keamanan negara-negara tetangga. Namun demikian, peluncuran pada hari Rabu memicu respon global yang cepat. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengklaim bahwa potongan-potongan proyektil dari peluncuran mendarat di zona ekonomi eksklusif negara itu.

Departemen Luar Negeri Amerika juga mengeluarkan pernyataan yang menyerukan Korea Utara untuk “menahan diri dari provokasi” dan “mematuhi kewajiban mereka berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB,” yang melarang Pyongyang melakukan peluncuran rudal balistik.

Ini terjadi beberapa minggu setelah Presiden Amerika Donald Trump mengatakan bahwa ia  sama sekali tidak kecewa dengan uji coba rudal balistik jarak pendek Korea Utara pada bulan Juli.

Meski KCNA tidak mengungkapkan jangkauan rudal balistik baru, CBS melaporkan rudal itu menempuh jarak 280 mil dan mencapai ketinggian 565 mil sebelum jatuh kembali ke Bumi. Sebuah artikel di New York Times pada Juli mengutip para analis Korea Selatan yang mengklaim bahwa Pukguksong-3 kemungkinan berkemampuan nuklir dan versi jarak jauh dari pendahulunya.