Setelah 15 tahun tidak digunakan, pangkalan angkatan laut Muskö yang berjarak 70 kilometer selatan Stockholm akan kembali digunakan oleh angkatan bersenjata Swedia.
Surat kabar Svenska Dagbladet melaporkan pembukaan kembali pangkalan dilakukan Senin 31 September 2019 dengan parade Angkatan Laut. Pembukaan kembali pangkalan ini tepat 50 tahun setelah pertama kali Muskö dibuka pada tahun 1969.
Menteri Pertahanan Sosial Demokrat Peter Hultqvist menempatkan kembalinya Angkatan Laut ke pangkalan ini sebagai sinyal kebijakan keamanan.
“Itu mungkin pangkalan bawah tanah terbesar di dunia. Di sini kami memiliki sumber daya yang sangat penting dan unik yang dapat kami kembangkan dengan cara yang berbeda-beda,” kata Hultqvist dalam pidatonya.
Sebagai permulaan, 100 kekuatan akan ditempatkan di Musko yang telah dibenahi. Pangkalan ini dinonaktifkan pada tahun 2004 dan galangannya dijual ke ThyssenKrupp.
“Tujuannya adalah kita harus duduk di dalam gunung untuk meningkatkan keamanan. Gunung itu adalah fasilitas mengesankan yang rasanya bijaksana untuk digunakan, ” kata komandan Angkatan Laut Jens Nykvis Nykvist.
“Ini penting, itu hal besar bagi kami. Merupakan keuntungan besar untuk tidak disatukan di kota, “kata Nykvist.
Rencana itu disetujui parlemen sekitar setahun yang lalu. Selain Angkatan Laut yang pindah ke Muskö, Angkatan Darat akan ditempatkan di Enköping, sedangkan Angkatan Udara akan ditempatkan di Uppsala sebagai apa yang disebut sebagai “penyebaran manajemen”.
Namun, sejumlah ahli melihat lebih spesifik mengapa benteng bawah tanah harus direvitalisasi. “Langkah ini didasarkan pada perhitungan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata yang kuat yang menuntut tingkat perlindungan yang hanya dapat diberikan Musko,” kata Niklas Granholm, analis senior di Badan Penelitian Pertahanan Swedia seperti dikutip oleh The Guardian.
Menteri Pertahanan Peter Hultqvist dan pejabat lainnya telah berulang kali mengutip Rusia sebagai alasan Swedia meningkatkan pertahanannya.
Meski Muskö berhenti memainkan peran penting dalam pertahanan Swedia beberapa dekade lalu, angkatan laut tidak pernah meninggalkan pulau itu sama sekali. Tahun lalu, turis Inggris dan Belgia mencoba menyusup ke pangkalan, tetapi diadang dengan tembakan peringatan sebelum akhirnya ditangkap.
https://twitter.com/TSJPhillips/status/1118874860652986369?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1118874860652986369&ref_url=https%3A%2F%2Fsputniknews.com%2Fworld%2F201910021076942006-sweden-revamps-worlds-largest-underground-navy-base-for-fear-of-powerful-russian-weapons%2F
Komisioning ulang pangkalan Muskö sesuai dengan pola militerisasi Swedia yang meningkat drastis teramsuk dalam anggaran, kembalinya wajib militer dan kembalinya angkatan bersenjata ke Pulau Gotland, yang diidentifikasi sebagai kemungkinan titik masuk agresi.
Ratusan ribu selebaran yang menjelaskan bagaimana cara bertahan hidup serangan nuklir juga telah disebar ke rumah tangga Swedia, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Setelah berakhirnya Perang Dingin, Swedia memangkas pengeluaran militernya dengan tajam, dari sekitar 3 persen dari PDB pada 1980-an menjadi hampir 1 persen pada 2010-an.
Saat ini, Angkatan Bersenjata Swedia sedang sibuk mengevaluasi proposal Komite Pertahanan untuk 2021-2025. Secara internal, sekarang ada tarik menarik antara Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara tentang bagaimana sumber daya harus didistribusikan.