Korea Utara kembali menembakkan rudal tak dikenal pada Rabu 2 Oktober 2019 ke arah Laut Jepang. Kepala Staf Gabungan atau Joint Chiefs of Staff (JSF) Korea Selatan melaporkan proyektil itu dilaporkan diluncurkan ke arah timur dari kota pesisir Wonsan, Provinsi Kangwon.
Sejumlah tes rudal dalam beberapa bulan terakhir telah mengikuti pola yang sama. Tes sebelumnya telah menampilkan berbagai senjata jarak pendek, termasuk artileri roket dan rudal balistik jarak pendek. Tes yang terakhir adalah pada 10 September.
“Militer kami sedang memantau situasi jika ada peluncuran tambahan dan mempertahankan postur kesiapan,” kata JCS dalam sebuah pernyataan, Yonhap News Agency yang berbasis di Seoul melaporkan.
Kementerian Pertahanan Jepang sebagaimana dilaporkan NHjuga telah mengkonfirmasi bahwa mereka melacak rudal namun dipastikan tidak mengancam Jepang.
Namun, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga dikutip Reuters mencatat salah satu proyektil mendarat di zona ekonomi eksklusif negara itu (ZEE) di dekat Prefektur Shimane barat negara itu, pada pukul 7:27 pagi.
Rudal lain mendarat beberapa menit sebelumnya di luar ZEE yang membentang 200 mil ke laut dari pantai sebuah negara.
Peluncuran itu terjadi hanya beberapa jam setelah Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Utara Choe Son Hui dan juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Morgan Ortagus secara terpisah mengkonfirmasi kedua negara akan melanjutkan pembicaraan denuklirisasi akhir pekan ini, setelah jeda tujuh bulan.