Korea Selatan Memancing Emosi Jepang dan Korea Utara
F-15K Slam Eagle Korea Selatan

Korea Selatan Memancing Emosi Jepang dan Korea Utara

Korea Selatan secara bersamaan memanaskan hubungan dengan dua tetangganya Jepang dan Korea Selatan menggunakan platform jet tempur.

Untuk Jepang, Korea Selatan mengatakan telah melakukan penerbangan patroli di atas pulau-pulau yang diperselisihkan dengan Jepang.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan pada sebuah acara yang menandai pendirian militer Korea Selatan Selasa 1 Oktober 2019  jet F-15K berpatroli atas pulau-pulau yang disebut Dokdo di Korea dan Takeshima di Jepang. Pulau tersebut dikendalikan oleh Seoul namun juga diklaim Tokyo.

“Beberapa saat yang lalu, F-15K, pembom-tempur paling kuat di Asia Timur Laut, telah kembali dari menyelesaikan misi patroli di atas tanah kami, Dokdo  tanpa masalah,” kata Moon dalam sebuah pidato kepada militer dalam peringatan Hari Angkatan Bersenjata.

Kementerian pertahanan mengklarifikasi dua dari empat jet yang ikut serta dalam patroli terbang di atas pulau-pulau.

Pada  Jumat, para pejabat pemerintah Korea Selatan  memprotes  tinjauan pertahanan tahunan Tokyo yang mengacu bahwa Jepang memiliki pulau-pulau tersebut. Kementerian luar negeri Korea Selatan memanggil seorang pejabat militer di kedutaan Jepang di Seoul untuk menuntut pencabutan segera tinjuan tersebut.

Korea Selatan dan Jepang terkunci dalam pertikaian diplomatik dan perdagangan yang semakin buruk yang berakar pada sejarah masa perang dan ketidaksepakatan mengenai kompensasi bagi pekerja paksa selama pendudukan Jepang tahun 1910-1945 di Korea.

Setelah Jepang memperketat pembatasan pada ekspor bahan-bahan berteknologi tinggi yang penting bagi industri chip dan display Korea Selatan pada bulan Juli, kedua negara telah saling menghapus status perdagangan jalur cepat.

Korea Selatan baru akan mempertimbangkan untuk memperbarui pakta berbagi intelijen dengan Jepang yang diputuskan untuk berakhir pada bulan Agustus jika “langkah-langkah kontrol ekspor yang tidak adil Jepang diselesaikan,” juru bicara kementerian luar negeri Korea Selatan Kim In-chul pada konferensi pers Selasa.

Pada Juli, sebuah pesawat militer Rusia dua kali melanggar wilayah udara di atas pulau-pulau yang disengketakan dan memaksa jet tempur Korea Selatan mengeluarkan ratusan tembakan peringatan. Rusia membantah pesawatnya melanggar wilayah dalam patroli udara bersama jarak jauh dengan China tersebut.

Jepang, yang mengatakan juga mengirim tempur pada saat itu, mengajukan protes ke Korea Selatan dan Rusia atas insiden itu.

F-35 Korea Selatan

Pamerkan F-35

Korea Selatan pada peringatan hari Angkatan Bersenjata juga memamerkan pesawat tempur siluman F-35 yang baru saja dibeli dari Amerika.

Korea Utara mengkritik pengadaan senjata Korsel dan latihan gabungannya dengan militer Amerika Serikat sebagai persiapan perang, yang memaksa Korut mengembangkan rudal jarak dekat baru.

Presiden Moon Jae-in telah memberikan dukungan terhadap dialog yang bertujuan mengakhiri program rudal balistik dan nuklir Korut, mendesak agar perundingan tingkat kerja antara Korut dan AS segera digelar. Tidak ada tanggal maupun lokasi yang ditetapkan.

Moon memperingati hari jadi militer Korea Selatan pada upacara di pangkalan udara di kota Taegu, dengan memamerkan empat dari delapan pesawat tempur F-35 buatan Lockheed yang dikirim tahun ini. Sebanyak 40 pesawat akan dikirim hingga 2021.

Analis mengatakan pesawat tempur siluman F-35 membuat sistem pertahanan anti-rudal dan anti-pesawat Korea Utara rentan, dengan Pyongyang mengklaim bahwa penggunaan pesawat tempur itu memaksanya mengembangkan rudal baru untuk “membantai habis-habisan” ancaman tersebut.

Perundingan yang dimaksudkan untuk membongkar program rudal dan nuklir Korut mandek sejak KTT kedua anatara Presiden Amerika, Donald Trump, dan Pemimpin Korut, Kim Jong Un, pada Februari soal denuklirisasi kandas.

Korut pada Senin menyalahkan AS atas gagalnya pembicaraan lanjutan, dengan Duta Besar Pyongyang untuk PBB, Kim Song, menuturkan sudah waktunya bagi Washington untuk berbagi usulan tentang pembicaraan, yang menunjukkan Washington telah mengadopsi sebuah “metode kalkulasi” baru.

Dia tidak menyebutkan arah Jepang, atau Korea Utara, dalam pidatonya, tetapi mengatakan iklim keamanan hari ini sangat tidak terduga, membutuhkan kekuatan serta inovasi.

“Seperti yang ditunjukkan oleh serangan pesawat tak berawak baru-baru ini di kawasan Timur Tengah kepada dunia, tantangan yang akan kita hadapi akan sepenuhnya berbeda dari yang ada di masa lalu,” katanya.

Korea Utara telah mengkritik pengadaan senjata Korea Selatan dan latihan militer gabungannya dengan militer Amerika sebagai persiapan tersembunyi untuk perang yang memaksanya untuk mengembangkan rudal jarak pendek baru.

Para analis mengatakan jet-jet F-35 menempatkan sistem pertahanan anti-pesawat dan anti-rudal Korea Utara dalam posisi rentan