Dua Tahun, Pangkalan Hmeymim Rusia Rontokkan 100 Drone Musuh
Pangkalan Hmeymim/ Sputnik

Dua Tahun, Pangkalan Hmeymim Rusia Rontokkan 100 Drone Musuh

Pangkalan udara Hmeymim Rusia di Suriah menyerang lebih dari 100 pesawat tanpa awak teroris selama dua tahun terakhir

Sistem pertahanan udara dan peperangan elektronik yang digunakan di pangkalan udara Hmeymim Rusia di Suriah telah menembak jatuh atau melumpuhkan lebih dari 100 drone yang berusaha menyerang fasilitas tersebut selama dua tahun terakhir.

“Teroris berusaha menerobos pertahanan udara pangkalan Hmeymim. Jika kita berbicara tentang angka, 118 kendaraan udara tak berawak dari kelompok teroris telah dihancurkan selama dua tahun terakhir, termasuk 58 drone sejak 1 Januari tahun ini,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jenderal Igor Konashenkov Jumat 27 September 2019 sebagaimana dilaporkan TASS.

Dia menambahkan kebanyakan drone diluncurkan dari zona keamanan Idlib, khususnya, dari komunitas al-Latamna, Khan Sheikhoun dan area lainnya.

“Selain itu, sistem rudal pertahanan udara Pantsyr-S1 dan Tor-M2 kami juga menggagalkan upaya teroris untuk melakukan serangan dengan roket. Sejak 1 Januari 2019, 27 peluru kendali yang diluncurkan sebagian besar dari area keamanan Idlib telah hancur, “tambah jenderal itu.

Sebanyak 27 roket ini ditabrak oleh 31 rudal dari sistem rudal darat ke udara Pantsyr-S1 dan Tor-M2. “Artinya, efisiensi hampir satu rudal untuk satu target,” sang jenderal menekankan.

Komandan resimen rudal anti-pesawat yang berbasis di Suriah mengatakan sistem pertahanan udara yang dikerahkan di pangkalan militer Hmeymim dapat menyerang sasaran pada jarak 250 km

Tugas resimen pertahanan udara adalah untuk mempertahankan fasilitas di wilayah pangkalan udara Hmeymim dan fasilitas angkatan laut Tartus terhadap serangan oleh kendaraan udara tak berawak dan roket roket, serta terhadap penerbangan taktis dan rudal jelajah.

“Sebuah sistem pertahanan udara berlapis telah dibentuk di sini. Ini terdiri dari sistem rudal permukaan ke udara jarak jauh S-400 dan kompleks rudal jarak pendek Tor-M2 dan Pantsyr-S1,” katanya.

Kemampuan ini memungkinkan militer Rusia untuk menyerang semua jenis target udara pada kisaran 20 km hingga 250 km, katanya.