Pentagon telah sepakat mengirim sistem rudal Patriot dan empat unit radar Sentinel untuk mempertahankan Arab Saudi dari serangan, menyusul serangan udara di ladang minyak awal bulan ini.
Pengiriman juga mencakup 200 personel pendukung. “Penting untuk dicatat bahwa langkah-langkah ini merupakan demonstrasi komitmen kami terhadap mitra regional, dan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah,” kata Juru Bicara Departemen Pertahanan Jonathan Hoffman Jumat 27 September 2019 sebagaimana dilaporkan Military Times.
Arab Saudi menuduh serangan pesawat tak berawak dan rudal jelajah di jantung industri minyak kerajaan pada 14 September 2019 lalu disponsori oleh Iran namun tidak secara langsung menuduh Teheran meluncurkan serangan itu.
Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper dan Ketua Kepala Gabungan Jenderal Joseph Dunford pada Jumat mengumumkan bahwa mereka sedang menyusun rencana untuk membantu Arab Saudi dalam melindungi diri sendiri. Mereka juga mengatakan setelah penyelidikan menemukan senjata yang digunakan untuk menargetkan ladang minyak Saudi telah dibuat dan diluncurkan dari Iran.
Selain kekuatan-kekuatan itu, Esper menempatkan tiga unit pertahanan udara lagi yang disiapkan untuk dikirim. Tiga itu terdiri dari dua Patriot tambahan dan satu sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
“Meskipun belum ada keputusan yang dibuat untuk mengerahkan pasukan tambahan ini, mereka akan mempertahankan tingkat kesiapan yang tinggi,” kata Hoffman.
Meski Esper telah berbicara dengan sekutunya di Inggris, Prancis dan Jerman tentang kemungkinan bergabung dengan Amerika dalam meningkatkan pertahanan Arab Saudi, tidak ada pengumuman mengenai upaya tersebut.
“Negara-negara lain telah menyebut Iran melakukan petualangan di wilayah tersebut, dan kami mengajak mereka untuk memberikan kontribusi dalam upaya internasional untuk memperkuat pertahanan Arab Saudi,” kata Hoffman.