Situasi politik Israel pasca pemilihan umum dalam ketidakpastian. Tidak ada kelompok yang memiliki dukungan penuh untuk membangun pemerintahan. Orang Israel kini terpaku dengan sebuah ramalan kuno yang sepertinya sekarang telah menjadi kenyataan.
Seorang rabi kabbalis terkenal dan mistikus Yitzhak Kaduri yang telah meninggal dunia telah meramalkan kebuntuan politik saat ini antara Perdana Menteri Netanyahu dan lawan-lawannya dari Partai Biru dan Putih (Blue and White Party).
Menurut laporan media Israel, Kaduri, yang selama hidupnya dicari banyak orang untuk meminta nasihat dan jimat menulis hidden book atau “buku tersembunyi” tentang nubuat di masa mudanya. Kaduri sendiri meninggal pada 2006 lalu.
Di dalamnya, sarjana agama dilaporkan menulis bahwa “Pada malam tahun 5780 (2020 dalam kalender Ibrani), tahun koreksi, tidak akan ada pemerintahan di Israel untuk waktu yang lama dan berbagai kamp [kelompok] akan bertengkar. Banyak yang tanpa keputusan di kedua sisi, dan kemudian, pada Rosh Hashana [tahun baru Yahudi] itu sendiri, mereka akan bertarung di surga, sisi suci melawan sisi kejahatan, dan Tuhan dan rombongan-Nya akan memutuskan di antara mereka. Dan hanya ini yang bisa saya katakan, dan dari sini saya bersumpah untuk tidak mengungkapkan lebih banyak rahasia dan hal-hal tersembunyi. ”
Ramalan dikatakan telah ditemukan di sekolah Kabbalistik Nahalat Yitzhak. Catatan ini disimpan untuk dirahasiakan dari non-kabbalis. Meskipun ia sangat berpengalaman dalam teks-teks agama, Kaduri tidak diketahui pernah menerbitkan artikel atau teks agama, tetapi diduga meninggalkan catatan tulisan tangan, untuk dibuka setelah dia meninggal, di mana ia mengungkapkan nama Mesias, yang ia beri nama sebagai Yehoshua, atau Yesus yang dalam Islam dikenal sebagai Isa. Surat itu kemudian ditentang sebagai kemungkinan pemalsuan oleh orang-orang percaya Yahudi Ortodoks.
Menurut News1 yang dikutip Sputnik Selasa 24 September 2019, ramalan Kaduri tentang kekacauan politik yang menimpa Israel membuat referensi ke Perjanjian Parsimon, sebuah buku kuno oleh kabbiis Rabbi Sasson Hai Shoshani, yang membuat referensi ke periode ketika “akan datang satu hari di mana dua menteri memenangkan pemerintahan di negeri itu”. Kedua nama mereka akan menjadi Benyamin dan tidak satupun dari mereka akan berhasil membangun pemerintahan atau kerajaan mereka. ”
“Pada hari itu,” lanjut perjanjian itu, “ketahuilah dan pahami bahwa Raja Mesias sudah berdiri di ambang pintu dan pada hari Sabat sesudahnya dia akan datang dan dinyatakan.”
Faktanya kedua orang yang bersaiang untuk jabatan perdana menteri bernama sekarang ini memang bernama Benjamin yakni Benjamin Netanyahu dari Partai Likud dan Benjamin ‘Benny G Gantz dari Partai Biru Putih.
Setelah pemungutan suara minggu lalu, Partai Biru dan Putih Gantz menerima 33 kursi di Knesset, dibandingkan dengan 31 kursi Likud, tetapi Netanyahu telah menerima lebih banyak rekomendasi yakni 55 dibandingkan dengan 54 Gantz, dari 120 kursi di parlemen Israel.
Saat ini, tidak ada pihak yang memiliki dukungan yang cukup untuk membentuk koalisi sendiri, dan Presiden Reuven Rivlin telah berusaha meyakinkan Likud dan Biru dan Putih untuk membentuk pemerintahan koalisi besar, termasuk rotasi jabatan perdana menteri.
Namun, Blue and Whhite sebelumnya telah berjanji untuk tidak bergabung dengan koalisi dengan Likud selama Perdana Menteri Netanyahu yang direkomendasikan.
Sejumlah pihak menyebut ramalan Kaduri ini “menarik dan menakutkan,” sementara yang lain menyindir bahwa ramalan itu mengindikasikan kedatangan Kuil Ketiga, yaitu awal dari Zaman mesianik di mana sang mesias akan kembali ke Bumi dan membawa kedamaian dan persaudaraan universal sembari mengusir semua kejahatan.
Moshe N, seorang asisten Rabbi Yosef Kaduri (cucu Kaduri dan kepala Nahalat Yitzhak saat ini), mengatakan kepada surat kabar Israel Hayom bahwa mereka memang memiliki akses ke “segala macam naskah Rabbi Kaduri,” dan berkomitmen untuk menyerahkannya “dari generasi ke generasi , secara rahasia, hanya di antara kaum kabbalis, ” dan menambahkan bahwa” dilarang untuk mengungkapkannya. ”
Ajudan tersebut mengklarifikasi bahwa “putaran pemilihan” saat ini tidak secara eksplisit ditulis oleh Kaduri, dan bahwa bagian khusus ini adalah ‘interpretasi’ dari tulisan Kaduri.