Pasukan Khusus Amerika Serikat disebut oleh badan intelijen Rusia terlibat dalam transfer militan ISIS ke Afghanistan.
Transfer dilakukan ke wilayah utara negara yang 18 tahun diduduki Amerika dengan tujuan mengacaukan situasi di perbatasan dengan Commonwealth of Independent States (CIS).
Hal itu terungkap dalam pertemuan 16 pimpinan badan intelijen di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia atau Russian Foreign Intelligence Service (SVR), Sergey Naryshkin. Para peserta diatur untuk membahas poin-poin yang terkait dengan kekuatan eksternal yang berupaya mempengaruhi situasi di CIS.
“Kami telah menerima informasi tentang keterlibatan pasukan khusus Amerika dalam mentransfer pejuang ISIS ke wilayah utara Afghanistan untuk mengacaukan situasi di perbatasan selatan CIS dan kemudian di Asia Tengah,” kata Sergey Beseda, kepala departemen hubungan internasional SVR sebagaimana dikutip Sputnik.
Menurut seorang pejabat, agen keamanan dan layanan intelijen dari negara-negara CIS harus mengidentifikasi ancaman pada tahap awal untuk memberikan keamanan kepada negara-negara persemakmuran tersebut.
Amerika telah dituduh berkali-kali memberikan berbagai bentuk dukungan kepada ISIS dan kelompok-kelompok teroris lain yang beroperasi di wilayah tersebut.
Pada tahun 2018, Kepala Staf Umum Iran, Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri menuduh Amerika mengangkut pejuang ISIS ke Afghanistan setelah mereka dikalahkan di Suriah dan Irak. Pengiriman pejuang ISIS ke Afghanistan disebut Iran untuk mempertahankan ketegangan di wilayah itu, menggunakannya sebagai alasan untuk tinggal di sana lebih lama.