Irak menyatakan tidak akan bergabung dengan misi maritim internasional yang dipimpin Amerika untuk melindungi arus kapal Selat Hormuz. Negara tersebut mencatat keamanan di wilayah itu adalah tanggung jawab Negara-negara Teluk.
“Keamanan wilayah Selat Hormuz menjadi tanggungjawab dari negara-negara yang berada di kawasan Teluk, bukan tanggung jawab negara lain,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Irak Ahmad al-Sahhaf dalam pernyataan Kamis 19 September 2019.
Pernyataan itu muncul setelah Uni Emirat Arab menyatakan akan bergabung dengan misi maritim pimpinan Amerika. Sementara Saudi Press Agency melaporkan bahwa Riyadh juga akan mengambil bagian dalam upaya internasional untuk berpatroli di selat sibuk tersebut.
Amerika memutuskan untuk membentuk koalisi maritim internasional awal tahun ini setelah sejumlah insiden terjadi di kawasan itu, termasuk serangan terhadap tanker minyak di Teluk Oman pada Juni, dan pertikaian Inggris-Iran yang menyebabkan penahanan kapal berbendera Inggris Stena Impero.
Sejauh ini, Australia, Bahrain, dan Inggris telah mendukung inisiatif ini, sementara sejumlah negara lain telah menolak proposal tersebut.