Amerika Akui NATO Kehilangan Keunggulan Militer Atas Rusia
Militer NATO

Amerika Akui NATO Kehilangan Keunggulan Militer Atas Rusia

Amerika mengakui saat ini Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO telah kehilangan keunggulan militernya atas Rusia. Strategi baru aliansi yang diluncurkan pada bulan Mei 2019 lalu juga dimaksudkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Jenderal Joseph Dunford  seusai bertemu dengan Komite Militer NATO di ibu kota Slovenia, Ljubljana pekan lalu. Pertemuan itu dilakukan untuk membahas upaya aliansi di Afghanistan, Irak dan Kosovo, serta untuk menilai upayanya dalam pencegahan global.

Setelah pertemuan itu, kata Dunford, seperti dikutip dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Selasa 17 September 2019, bahwa Rusia menjadi pesaing utama militer karena kemampuan pertahanannya yang meningkat dan bahwa keunggulan NATO atas Rusia telah terkikis.

Dunford menambahkan petinggi NATO mengakui adanya kecenderungan terkikisnya kemampuan tersebut dan melihat kebutuhan untuk mendefinisikan kembali strategi pencegahannya. Dunford, merujuk pada pertemuan mereka di Brussels pada bulan Mei.

Menurut Dunford, strategi militer baru, yang ditandatangani pada bulan Mei, berusaha untuk membawa koherensi pada perencanaan strategis aliansi dan upaya kolektif anggotanya untuk mengembangkan kemampuan. Hal ini karena strategi keseluruhan NATO dan strategi pertahanan internal masing-masing negara anggota sering berbeda.

“Kami membawa koherensi pada perencanaan yang terjadi di dalam NATO, dan upaya kolektif untuk mengembangkan kemampuan,” kata jenderal tertinggi Amerika tersebut.

Dalam beberapa dekade terakhir, Rusia telah secara aktif memodernisasi kemampuan militernya di semua domain – termasuk peperangan elektronik, dan pertahanan kapal selam dan udara  serta tetap menjadi negara dengan stok senjata nuklir terbesar di dunia.