Site icon

Perang Nuklir Amerika-Rusia akan Berlangsung 5 Jam, 34 Juta Orang Tewas Seketika

Rudal nuklir Minuteman III Amerika Serikat

Dunia kembali di tepi jurang perlombaan senjata setelah runtuhnya perjanjian Intermediate-Range Force Nuclear (INF).

Kesepakatan tersebut ditandatangani pada tahun 1987 oleh Presiden Amerika Ronald Reagan dan Sekretaris Jenderal Uni Soviet Mikhail Gorbachev, menandai pertama kalinya kedua negara adidaya – Uni Soviet dan Amerika- secara sukarela sepakat untuk mengurangi persenjataan nuklir mereka dan menghancurkan semua senjata nuklir yang masuk dalam perjanjian yakni rudal balistik dan jelajah berbasis darat dengan jarak antara 500 dan 5.500 kilometer serta memungkinkan inspeksi untuk verifikasi.

Perlombaan senjata ini membuka kembali potensi perang dingin yang telah mereda seiring berakhirnya Perang Dingin. Peneliti Amerika di Universitas Princeton mempresentasikan hasil pemodelan skenario paling drastis dari konflik antara pasukan NATO dan Rusia dengan penggunaan senjata nuklir.

Dalam sebuah video yang menyertai penelitian, yang disebut Rencana A, para analis menunjukkan langkah demi langkah bagaimana kedua belah pihak akan sampai pada perang habis-habisan yang hampir sempurna.

Menurut pendapat para peneliti Princeton, perang konvensional akan berubah menjadi perang nuklir setelah pihak menggunakan serangan nuklir taktis untuk menghentikan kemajuan pasukan konvensional.

Langkah selanjutnya akan menjadi perang nuklir besar-besaran, dengan penerbangan Rusia praktis memusnahkan Eropa dan pangkalan NATO di dekatnya, yang pada gilirannya akan menembakkan serangan balasan terhadap situs peluncuran Rusia.

Setelah ini, menurut analis, Rusia dan Amerika kemungkinan akan menggunakan sebagian besar persenjataan yang tersisa untuk menghancurkan objek militer utama masing-masing dan akan menggunakan nuklir yang tersisa untuk menargetkan kota-kota dan pusat-pusat ekonomi yang paling padat untuk mencegah pemulihan yang cepat. Model perang nuklir itu diperkirakan akan membuat semua pihak yang terlibat hancur.

Menurut perkiraan para peneliti, saling serang secara keseluruhan akan memakan waktu kurang dari lima jam dan membuat 34 juta orang tewas serta 57,4 juta terluka. Dengan kata lain konflik yang dapat mengakibatkan sekitar 18 juta korban setiap jam. Para analis menambahkan bahwa jumlahnya akan meningkat setelah serangan terakhir karena efek dari radiasi nuklir ditambah efek jangka panjang lainnya.

Para ilmuwan mengindikasikan bahwa simulasi serangan didasarkan pada postur kekuatan nuklir nyata dari negara-negara yang terlibat dan dibuat untuk “menyoroti konsekuensi yang berpotensi bencana dari rencana perang nuklir Amerika dan Rusia saat ini”.

Exit mobile version