China berencana untuk mengerahkan drone stealth mereka ke kapal induk pertama yang dibangun di dalam negeri dan sedang bersiap masuk ke layanan.
Sumber militer China mengatakan drone yang disebut sebagai Sharp Sword (Pedang Tajam) akan melengkapi kapal induk untuk misi pengintaian. Sharp Sword adalah salah satu dari dua kendaraan udara tak berawak yang terlihat di foto-foto latihan akhir untuk parade militer Hari Kemerdekaan yang akan digelar 1 Oktober mendatang.
Sumber militer kedua, dari angkatan laut China, juga mengkonfirmasi bahwa pesawat tak berawak akan dikerahkan untuk kapal induk dan mengatakan itu penting karena akan membantu menutup kesenjangan teknologi dengan Angkatan Laut Amerika.
“Penggunaan drone untuk kapal induk dan kapal perang adalah tren [untuk angkatan laut] di seluruh dunia,” kata sumber angkatan laut China sebagaimana dikutip South China Morning Post 18 September 2019. “China tidak terkecuali.”
Tetapi Sharp Sword diakui kurang fleksibel dibandingkan dengan drone MQ-25 Stingray yang dibangun Boeing yang memiliki kapasitas untuk pengisian bahan bakar dalam penerbangan.
” Sharp Sword tidak memiliki kemampuan ini sehingga akan fokus pada misi pengintaian untuk sistem rudal [China],” kata orang dalam militer, yang meminta anonimitas karena Beijing belum mengumumkan secara resmi penyebaran drone tersebut.
Meskipun tidak memiliki kemampuan pengisian bahan bakar dalam penerbangan, sumber menambahkan, Sharp Sword dapat digunakan untuk pengintaian di daerah-daerah dengan jaringan pertahanan udara yang padat, serta untuk mengikuti kapal perang asing
Drone China menggunakan teknologi serupa dengan UAV lain seperti X-47B Amerika, Taranis Inggris, dan Neuron Prancis. “China telah mempelajari teknologinya dari Amerika dan Prancis,” katanya.
Untuk mengurangi beratnya, Sharp Sword harus mengorbankan senjata. Pesawat ini akan beroperasi dengan tidak membawa senjata walaupun memiliki dua teluk bom internal karena harus menyesuaikan dengan jalur loncatan ski-jump di Type 001A, “tambah orang dalam itu.
“Misi utama drone akan mengumpulkan intelijen untuk sistem rudal yang dibawa kapal, memungkinkan rudal untuk secara akurat mengenai target yang berjarak 300 km hingga 400 km jauhnya.”
Foto-foto terbaru dari kapal induk, diposting oleh penggemar militer di media sosial dan situs web, menunjukkan bahwa lambungnya telah dicat hitam di bawah garis air yang sebelumnya berwarna merah. Halini menjadi salah satu tanda kapal siap untuk memasuki layanan.
“Ketika kapal perang sudah dekat memasuki layanan, cat merah itu perlu ditutup dengan lapisan hitam, yang juga bertindak sebagai insulasi suara untuk membantu mencegah deteksi oleh kapal selam lawan,” kata pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, Li Jie.
Sedangkan pakar militer yang bermarkas di Hong Kong, Song Zhongping juga memperkirakan Type 001A akan segera beroperasi, dengan mengatakan scaffolding terlihat di sekitar menara kontrol penerbangannya dalam foto-foto baru-baru ini.