Perusahaan luar angkasa Bigelow Aerospace menyebutkan dua satelit milik Amerika dan Rusia diperkirakan bertabrakan di ruang angkasa.
Dua wahana yang sudah tidak beroperasi tersebut adalah Genesis II milik Amerika Serikat dan Cosmos 1300 Rusia.
Meski kemungkinan tabrakan hanya 5,6 persen, Bigelow Aerospace, pemilik Genesis II, dalam tweed-nya Selasa 17 September 2019 mengatakan hal ini menjadi tanda meresahkan lain bahwa orbit Bumi sudah menjadi sangat padat
Bigelow Aerospace menindaklanjuti dengan peringatan tentang penambahan cepat sampah antariksa, masalah yang muncul sebelumnya ketika salah satu dari banyak satelit StarLink SpaceX hampir menabrak satelit pengamatan Badan Antariksa Eropa.
“Proliferasi ini, jika tidak dikontrol jumlahnya, bisa menjadi sangat berbahaya bagi kehidupan manusia di orbit Bumi yang rendah,” kata Bigospace Aerospace sebagaimana dikutip Sputnik.
Today, we were notified by the US Air Force that there is a 5.6% chance that Genesis II will collide with dead Russian satellite Cosmos 1300 in 15 hours. Although this is a relatively low probability, it brings to light that low Earth orbit is becoming increasingly more littered. pic.twitter.com/l6McbDgRNo
— Bigelow Aerospace (@BigelowSpace) September 17, 2019
Modul Bigelow Aerospace Genesis-2, Â dirancang untuk menguji teknologi stasiun ruang angkasa komersial dan diluncurkan ke orbit pada Juni 2007 serta bekerja selama sekitar 2,5 tahun. Pengembang berencana untuk membuat stasiun ruang angkasa komersial dari modul yang dapat ditransformasikan.
Sedangkan Cosmos-1300 adalah satelit era Soviet diluncurkan pada Agustus 1981 sebagai bagian dari sistem pengawasan radio berbasis ruang angkasa militer Tselina-D.