Israel dilaporkan telah mengirimkan batch pertama versi ‘building blaster’ atau penghancur bangunan dari bom Spice-2000, yang dilengkapi dengan hulu ledak Mk.84, kepada Angkatan Udara India.
Senjata dikirim ke pangkalan udara Gwalior yang merupakan rumah armada Mirage-2000, jet tempur yang digunakan India dalam serangan Balakot pada Februari 2019 lalu.
Sumber-sumber industri sebagaimana dilaporkan Spuntik Selasa 17 September 2019 telah mengkonfirmasi pengiriman batch pertama Bom Spice 2000 ke IAF, sambil menambahkan sisanya akan dikirimkan dalam tiga bulan ke depan.
Angkatan Udara India menandatangani kontrak US$ 45 juta dengan Israel pada Juni 2019 untuk memperoleh lebih dari 100 bom Spice-2000 berdasarkan kesepakatan pengadaan darurat.
Angkatan Udara India seperti diketahui melakukan serangan Balakot di Pakistan menggunakan jet tempur Mirage 2000 yang dipersenjatai dengan bom penetrator Spice-2000. Bom canggih dapat sepenuhnya menghancurkan bangunan dan bunker.
Bom ‘penetrator’ yang digunakan dalam serangan Balakot membuat lubang di atap-atap beton gedung dengan menggunakan beratnya tanpa menyebabkan banyak kerusakan pada struktur itu sendiri. Bom-bom baru meledak di dalam gedung, menewaskan orang-orang menggunakan 70-80 kg bahan peledak dikombinasikan dengan pecahan peluru.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Angkatan Udara India juga akan melengkapi pesawat tempur Su-30MKI dengan bom Spice.
SPICE (Cerdas, Dampak Tepat, Hemat Biaya) adalah kit panduan EO / GPS untuk mengubah bom tidak terarah menjadi bom yang dipandu dengan presisi. Spice-2000 mengkonversi bom seberat 2000 lb seperti MK-84, BLU-109, RAP-2000, dan lainnya menjadi bom presisi.
IAF telah memerintahkan pembelian bom Spice 2000 di tengah-tengah meningkatnya ketegangan dengan Pakistan. Gejolak baru-baru ini dimulai setelah India menghapuskan status semi-otonomi Kashmir yang disengketakan. Para pemimpin Pakistan telah mengeluarkan ancaman perang, termasuk Perdana Menteri Imran Khan, yang mengancam akan melakukan apa pun terkait situasi Kashmir.