Taiwan telah memberi isyarat kepada para pejabat Amerika bahwa mereka akan bergerak cepat guna menyelesaikan pembelian 66 pesawat F-16 baru setelah Kementerian Luar Negeri Amerika menyelesaikan ulasan mereka tentang kesepakatan bulan ini.
Departemen Luar Negeri Amerika pada 20 Agustus 2019 secara resmi memberi tahu Kongres Amerika bahwa mereka menyetujui penjualan, yang meliputi amunisi, elektronik defensif, dan radar kontrol tembakan yang akan memungkinkan pesawat menembakkan rudal dan bom dipandu dari jarak yang lebih jauh.
Setelah kesepakatan disetujui oleh Kongres – dan tidak ada tanda-tanda akan diblokir – Taiwan harus menyerahkan Surat Penawaran dan Penerimaan yang akan diterjemahkan ke dalam kontrak yang ditandatangani dengan tanggal pengiriman.
“Menurut rekan kami di Taiwan dan kantor perwakilan Taiwan [di Amerika], mereka berencana melakukan langkah cepat untuk menyelesaikan kesepakatan F-16,” kata Asisten Menteri Luar Negeri Amerika untuk Urusan Politik-Militer Rene Clarke Cooper sebagaimana dikutip Bloomberg Kamis 12 September 2019.
China sangat menentang penjualan jet yang dibangun oleh Lockheed Martin tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying bulan lalu mengatakan bahwa jika penjualan senjata Amerika ke Taiwan tidak dihentikan “pihak China pasti akan membuat reaksi keras, dan Amerika harus menanggung semua konsekuensinya.”
Kongres telah menyetujui transaksi potensial terpisah senilai US $ 2 miliar untuk menjual 108 tank M1A2 Abrams ke Taiwan, tetapi belum ada kontrak yang diumumkan untuk kesepakatan itu.
“Dengan setiap mitra, kami selalu melihat tidak hanya pada persyaratan keamanan mereka, kami juga melihat bagaimana mereka mengatasi dalam hal anggaran”, kata Cooper.
Menegosiasikan kontrak kadang-kadang membutuhkan waktu berbulan-bulan dan tidak selalu menghasilkan penjualan, tetapi pihak Eksekutif Taiwan pada 5 September 2019 menyetujui anggaran khusus untuk pembelian F-16, sehingga proses persetujuan Amerika selaras dengan siklus anggaran Taiwan.
“Saya sangat mendukung penjualan ini secepat mungkin,” kata Senator Amerika dari Partai Demokrat Robert Menendez, dalam sebuah e-mail pada hari Jumat.
“Namun, saya tetap khawatir, bahwa pemerintah menciptakan kesan bahwa komitmen keamanan kami untuk Taiwan siap untuk negosiasi dengan Beijing mengenai masalah perdagangan Amerika-China.”
Amerika, yang sebelumnya waspada terhadap pertentangan China, belum menjual jet tempur canggih ke Taiwan sejak Presiden AS George H.W. Bush mengumumkan penjualan 150 F-16 pada tahun 1992.
Pemerintahan Barack Obama menolak permintaan Taiwan untuk jet baru, tetapi setuju untuk memperbarui armada yang ada.
Bahkan jika Taiwan bergerak cepat untuk menyelesaikan kesepakatan F-16, ada pertanyaan seberapa cepat mereka bisa dikirimkan. Taiwan akan menjadi pelanggan keempat untuk model terbaru dari jet tempur ikonik Lockheed, yang disebut Block 70.
Jet Blok 70 pertama dijadwalkan meluncur dari Greenville pada akhir 2021, menuju Bahrain. Slovakia dan Bulgaria adalah pelanggan lain yang juga memesan.
Data Lockheed menunjukkan dibutuhkan waktu 36 hingga 39 bulan untuk pengiriman pesawat pertama setelah kontrak ditandatangani, tergantung pada kebutuhan pelanggan.