Perwakilan Taliban telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Rusia di Moskow, hanya beberapa hari setelah Presiden Amerika Donald Trump menyatakan pembicaraan damai berbulan-bulan antara Washington dan kelompok itu “mati”.
Juru bicara Taliban yang bermarkas di Qatar, Suhail Shaheen, sebagaimana dilaporkan Aljazeera Sabtu 14 September 2019 mengkonfirmasi pertemuan di ibukota Rusia itu dilakukan pada Jumat 12 September 2019. Dia mengatakan delegasi kelompok itu mengadakan konsultasi dengan Zamir Kabulov, utusan khusus Rusia untuk Afghanistan.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip oleh kantor berita TASS mengatakan pada pertemuan itu, Rusia menekankan perlunya dimulainya kembali pembicaraan antara Amerika dan Taliban, sementara delegasi kelompok itu menegaskan kembali kesiapan mereka untuk memperbarui dialog dengan Washington.
Pembicaraan damai antara Amerika Serikat dan Taliban dimulai Oktober lalu di Qatar, dengan tujuan untuk mengakhiri perang 18 tahun di Afghanistan. Setelah sembilan putaran negosiasi di Doha, utusan Amerika Zalmay Khalilzad mengatakan awal bulan ini perjanjian damai telah diselesaikan “pada tataran prinsip”.
Tetapi pada hari Minggu, Trump membatalkan pertemuan rahasia yang rencananya akan digelar di tempat peristirahatan kepresidenan Camp David dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan para pemimpin Taliban, menyusul serangan bom mobil di ibukota Afghanistan, Kabul.
“Mereka [pembicaraan] sudah mati. Mereka sudah mati. Sejauh yang saya ketahui, mereka sudah mati,” kata Trump tentang pembicaraan damai itu.
Shaheen, juru bicara Taliban, mengatakan langkah Trump sebagai kejutan bagi kelompok itu karena negosiasi damai telah berakhir “dengan sukses” dan kesepakatan akan segera diumumkan. “Itu mencengangkan bagi kami karena kami telah menyelesaikan perjanjian damai dengan tim perunding Amerika,” kata Shaheen kepada Al Jazeera.
Dia menambahkan bahwa kelompok itu ingin Qatar mengumumkan perjanjian sebelum menghadiri pertemuan di Camp David.
Sejak pembicaraan dimulai, diskusi difokuskan pada empat masalah utama: Taliban menjamin bahwa mereka tidak akan membiarkan kelompok-kelompok bersenjata dan pejuang asing menggunakan Afghanistan sebagai landasan untuk melakukan serangan di luar negara itu; penarikan lengkap pasukan AS dan NATO; dialog intra-Afghanistan; dan gencatan senjata permanen.