Netanyahu Tak Sabar Memulai Perang di Gaza
Perbatasan Raffa Gaza/The Guardian

Netanyahu Tak Sabar Memulai Perang di Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak sabar untuk memulai perang di Jalur Gaza. Menurutnya perang melawan kelompok-kelompok bersenjata di wilayah tersebut bisa pecah kapan saja, bahkan sebelum pemilihan umum mendatang.

“Sebuah operasi di Gaza dapat terjadi kapan saja, termasuk empat hari sebelum pemilihan. Tanggal pemilihan tidak menjadi faktor [dalam keputusan untuk pergi berperang]”, katanya setelah kembali dari Rusia, di mana ia bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Komentar Netanyahu menggemakan pernyataan sebelumnya ketika dia mengklaim bahwa karena meningkatnya ketegangan di sana “tidak akan ada pilihan selain melancarkan operasi, perang dengan pasukan bersenjata di Gaza”.

Sebagaimana dilaporkan Sputnik Jumat 13 September 2019, politisi itu juga mengumumkan bahwa jika dia terpilih kembali, dia bermaksud memerintahkan aneksasi sebagian besar Tepi Barat.

Netanyahu mengatakan hal tersebut setelah dia dipaksa untuk menghentikan rapat umum pemilihan di Ashdod dan memulai evakuasi karena sirene roket, yang dipicu oleh serangan dari wilayah itu.

Pemungutan suara akan dijadwalkan diadakan pada 17 September 2019 dan Israel harus memilih anggota parlemen untuk Knesset setelah sesi sebelumnya tidak dapat membentuk pemerintahan dan memilih untuk membubarkan diri pada bulan Mei.