Kementerian pertahanan China mengatakan pihaknya telah mengusir sebuah destroyer Angkatan Laut Amerika yang berlayar di dekat Kepulauan Paracel Laut China Selatan. Pengusiran dilakukan Jumat 13 September 2019 dan menggambarkan patroli Amerika di wilayah yang disengketakan tersebut sebagai “tindakan pelanggaran”.
Kolonel Senior Li Huamin, juru bicara Pasukan Pembebasan Rakyat China (PLA) wilayah Selatan mengatakan destroyer rudal dipandu USS Wayne E. Meyer Angkatan Laut Amerika berlayar di dekat Paracels, yang dikenal sebagai Xisha di China, “tanpa izin dari pemerintah China.”
Li mengatakan Angkatan Laut China membayangi, mengidentifikasi, memantau, memperingatkan kemudian mengusir perusak tersebut.
“Mengabaikan hukum dan aturan internasional, pihak Amerika telah mempraktikkan ‘hegemoni navigasi’ di Laut China Selatan untuk waktu yang lama. Tindakan semacam itu telah secara serius merusak kepentingan kedaulatan China, dan membuktikan bahwa pihak Amerika sama sekali tidak tulus dalam menjaga perdamaian global serta keamanan dan stabilitas regional, ”kata Li sebagaimana dilaporkan South China Morning Post Sabtu 14 September 2019.
“Pasukan kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas membela kedaulatan dan keamanan nasional dan dengan tegas menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” tambahnya
Washington telah meningkatkan kebebasan operasi navigasi di perairan yang diperebutkan dalam upaya untuk menantang klaim kelautan Beijing yang luas.
Juru bicara Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika, Komandan Reann Mommsen mengatakan patroli terbaru memang ditujukan untuk menantang klaim berlebihan China di sekitar Kepulauan Paracel, yang juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam.
Selain patroli Paracel, Angkatan Laut Amerika telah berulang kali mengirimkan kapal perangnya melalui Selat Taiwan, yang semakin memperburuk ketegangan antara kedua negara karena perang perdagangan yang berkepanjangan dan serangkaian titik api geopolitik.