Dari Kanada Hingga Kolombia, Gripen E Optimistis Menatap Masa Depan
Prototip kedua Gripen-E/SAAB

Dari Kanada Hingga Kolombia, Gripen E Optimistis Menatap Masa Depan

Setelah penerbangan pertama Gripen E yang dibangun untuk Brasil, Saab gini mengincar sejumlah kesepakatan ekspor dengan negara lain untuk jet tempur satu mesin tersebut.

Kepala aeronautika Saab Swedia Jonas Hjelm  mengatakan pihaknya sedang mengadu Gripen dengan sejumlah jet tangguh dari Boeing Co., Lockheed Martin Corp., Eurofighter dan Dassault Aviation SA dari Prancis, tetapi melihat potensi penjualan yang kuat dari sejumlah tender saat ini

Dipilihnya Boeing / Saab T-X untuk membangun jet tempur cepat Amerika Serikat juga telah memberikan dorongan bagi kedudukan global perusahaan Skandinavia itu.

Di antara prospek paling cemerlang adalah persyaratan bagi 64 jet tempur dari negara tetangga Swedia, Finlandia, tender Kanada untuk 88 jet tempat Eurofighter dan Dassault telah menarik diri, Kroasia yang membuka lagi rencana untuk menggantikan Mikoyan MiG-21 yang ketinggalan zaman, dan sebuah kontes di Kolombia di mana menurut Hjelm kesepakatan Brasil bisa menjadi peluang tersendiri untuk menang di negara Amerika Latin tersebut. Dia optimistis target 400 hingga 500 pesanan Gripen selama 15 tahun, atau lebih dari 10% dari pasar tempur dunia bisa tercapai.

“Menang di Brasil sangat besar [pengaruhnya],” kata eksekutif itu kepada Bloomberg Rabu 11 September 2019. “Itu benar-benar menempatkan kita di peta dunia. T-X juga merupakan hal yang sangat besar. Angkatan udara Brasil dan angkatan udara Amerika, mereka tidak akan memilih produk yang tidak baik. Itu pengakuan, dan saya pikir kita akan mendapat manfaat secara keseluruhan. ”

Menurut Hjelm, rencana Finlandia untuk membelanjakan 11 miliar euro ($ 12,2 miliar) guna membeli jet tempur ada dalam daftar teratas di antara kompetisi, dengan Gripen E baru yang akan didemonstrasikan dalam uji coba penerbangan pada awal tahun depan dan keputusan pemilihan akan dilakukan awal 2021.

Penawaran Kolombia

Produsen akan mengajukan tawaran untuk tender Kanada dan sekarang pacuan tinggal diikuti tiga kuda dengan dua dari Amerika yakni Boeing dan Lockheed Martin yang akan diputuskan pada kuartal pertama tahun 2020. Sedangkan Kroasia sedang dalam tahap awal untuk mencari jet tempur baru setelah upayanya membeli F-16 bekas dari Israel gagal karena terganjal izin Amerika.

Hjelm juga mengatakan Saab optimistis bisa memenuhi persyaratan Kolombia. Industri kedirgantaraan negara Amerika Selatan ini cukup maju hingga Saab dapat menawarkan pembagian kerja dan transfer teknologi untuk membantu memenangkan pesanan seperti yang ditawarkan dalam penjualan 36 jet untuk Brasil.

Gripen E keempat dibangun dan pesawat produksi pertama mengudara pada 26 Agustus serta dipresentasikan ke Brasil pada Selasa di sebuah upacara di Swedia yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Fernando Azevedo e Silva dan kepala Angkatan Udara Letnan Brigadir Antonio Carlos Carlos Moretti Bermudez, serta Chief Executive Officer Saab Hakan Buskhe.

Kemungkinan pembeli Gripen lainnya termasuk Austria, Filipina, dan India, di mana kontes raksasa untuk lebih dari 100 pesawat akan segera dilakukan setelah pemesanan Dassault Rafale dipotong.