Korea Utara kembali meluncurkan dua proyektil tak dikenal dari wilayah barat menuju Laut Timur pada Selasa 10 September 2019.
Kantor berita Yonhap, mengutip militer Korea Selatan melaporkan proyektil diluncurkan dari daerah pedalaman di Provinsi Pyongan Selatan Korea Utara. Tidak ada rincian yang diberikan pada jenis proyektil atau jangkauan penerbangan mereka.
“Militer kami sedang memantau situasi jika ada peluncuran tambahan dan mempertahankan postur kesiapan,” kata Kepala Staf Gabungan atau Joint Chiefs of Staff (JCS) Korea Selatan dalam rilisnya.
Peluncuran itu dilakukan hanya sehari setelah pemerintah Korea Utara mengumumkan mereka siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan Amerika Serikat pada paruh kedua September.
Setelah peluncuran, seorang pejabat kementerian pertahanan Jepang menyatakan bahwa tidak ada konfirmasi mengenai rudal balistik yang memasuki wilayah atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara itu dan mencatat bahwa tidak ada ancaman langsung terhadap keamanan nasional.
Korea Utara telah dikenai sejumlah sanksi PBB selama 10 tahun terakhir karena uji coba rudal balistik dan nuklirnya. Sanksi tersebut termasuk resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang pengiriman produk minyak mentah ke negara dengan pengiriman dari kapal ke kapal.
Setelah pemilihan Presiden Amerika Donald Trump, Amerika Serikat telah meningkatkan upayanya untuk membuat Korea Utara menghentikan program nuklirnya.
Trump mengatakan bulan lalu bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji bahwa ia akan berhenti meluncurkan rudal dan menyatakan keinginannya untuk bertemu, begitu latihan military Amerika-Korea Selatan selesai.
Situasi di Semenanjung Korea membaik secara signifikan tahun lalu setelah pembicaraan antara pemimpin Korea Utara Kim dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Trump. Pada Juni 2018, Kim dan Trump dilaporkan mencapai kesepakatan verbal yang tidak mengikat guna menetapkan bahwa Korea Utara akan melakukan upaya untuk mempromosikan denuklirisasi penuh semenanjung itu dengan imbalan pembekuan latihan militer Amerika-Korea Selatan dan potensi penghapusan sanksi.
Proses negosiasi terhenti tahun ini dengan meningkatnya ketegangan setelah uji coba rudal Pyongyang baru-baru ini.