Jet tempur Saab JAS 39C Gripen Angkatan Udara Hongaria kembali ke rumah pada 2 September setelah penempatan empat bulan ke Pangkalan Udara Siauliai, Lithuania untuk misi pengawasan udara Baltik. Dalam misi tersebut penerbang menemukan bahwa pod penargetan Litening dan tautan data baru menjadi sangat berharga.
Sebagai bagian dari komitmen pengawasan udara Baltik NATO, empat Gripen yang dipersenjatai dengan dua Air Intercept Missile (AIM) -120C5 Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) dan dua rudal jarka pendek AIM-9L Sidewinder bekerja keras untuk melakukan misi Quick Reaction Alert (QRA) untuk mempertahankan wilayah udara Estonia, Latvia, dan Lithuania. Satu dari masing-masing pasangan yang bersiaga juga dilengkapi dengan pod designator laser Litening III.
Pod ini terbukti sangat membantu dalam kecepatan mendeteksi keberadaan target hingga bisa lebih cepat untuk dicegat.
Sebagai negara pemimpin, Angkatan Udara Hungaria harus selalu pada status siap QRA sepanjang waktu, sedangkan dua detasemen lainnya yang terdiri dari EF-18M Hornets Angkatan Udara Spanyol yang berlokasi di Šiauliai, dan Typhoon Angkatan Udara Inggris di Ämari, Estonia – bekerja bersama-sama mengambil libur satu minggu (dingin) dan satu minggu (panas).
Menurut komandan detasemen, Brigadir Jenderal Csaba Ugrik, itu adalah penyebaran yang sibuk. “Kami menerbangkan lebih dari 400 sorti, termasuk 43 Alpha scrambles yang membuat kami mencegat lebih dari 50 pesawat militer Rusia,” katanya sebagaimana dilaporkan Jane Sabtu 7 September 2019.
Ada berbagai jenis yang dicegat, termasuk Sukhoi Su-24M / MR, Su-27P, Su-30SM, Su-34, dan Su-35 serta pesawat transportasi dan aset bernilai tinggi seperti pesawat Antonov An-12, An-24, An-26; Beriev A-50; Ilyushin Il-18 Coot Il-20 / Il-22 Coot A / B, Il-38 dan Il-76; dan Tupolev Tu-134, Tu-142, Tu-154, dan Tu-214R.