Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak negara-negara dunia untuk tidak membuka dialog dengan Iran. Hal ini disampaikan setelah Presiden Amerika Donald Trump mengatakan ia mungkin bertemu dengan Presiden Iran untuk menyelesaikan krisis program nuklir Teheran dan sanksi terhadapnya.
“Ini bukan waktunya untuk mengadakan pembicaraan dengan Iran. Ini adalah waktu untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran, ”kata Netanyahu kepada wartawan di Bandara Ben Gurion sebelum naik penerbangan ke London Kamis 5 September 2019 sebagaimana dilaporkan Reuters.
Komentar Netanyahu menandai pertikaian publik yang jarang terjadi antara pemimpin sayap kanan Israel dan Trump tentang masalah nuklir Iran. Netanyahu sebelumnya telah menasihati Perancis agar tidak melakukan langkah pendekatan sendiri ke Iran.
Pada hari Rabu, Trump membiarkan pintu terbuka untuk kemungkinan pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di Majelis Umum Amerika mendatang di New York, dengan mengatakan: “Apa pun mungkin. Mereka ingin dapat menyelesaikan masalah mereka. ”
Teheran telah menolak negosiasi dengan Washington kecuali Trump menjatuhkan sanksi yang dijatuhkannya setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015, sebuah perjanjian yang juga ditentang Netanyahu.
Iran telah mengatakan bahwa, mulai Jumat, negara itu akan mulai mengembangkan sentrifugal untuk mempercepat pengayaan uranium, yang dapat menghasilkan bahan bakar untuk pembangkit listrik atau untuk bom atom. Namun Iran membantah berupaya membangun senjata nuklir.
Langkah centrifuge akan menjadi pengurangan terbaru Iran dari komitmennya untuk membatasi proyek-proyek nuklir berdasarkan kesepakatan 2015.
Netanyahu menyebut ini “pelanggaran lain, provokasi lain oleh Iran, kali ini di bidang pencarian senjata nuklir”.
Di London, Netanyahu akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper