Rusia Tawarkan ke India Pengembangan Bersama Kapal Selam dengan AIP

Rusia Tawarkan ke India Pengembangan Bersama Kapal Selam dengan AIP

Rusia telah menawarkan ke India untuk bersama-sama merancang dan mengembangkan kapal selam dengan teknologi air air-independent propulsion (AIP).

Usulan itu dibahas oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan tingkat delegasi di Vladivostok, Rusia Kamis 5 September 2019.

Sebagaimana dilaporkan Sputnik, sesuai proposal, galangan kapal Rusia bekerja sama dengan galangan kapal India akan bersama-sama merancang dan membangun prototipe dengan hak kekayaan intelektual penuh yang akan dibagi rata.

Proposal ini juga termasuk untuk bersama-sama mengembangkan AIP  untuk kapal selam tetapi berdasarkan kemajuan yang telah dibuat oleh Defence Research and Development Organisation (DRDO) India

Karena keterlambatan pengembangan AIP oleh DRDO, Angkatan Laut India sebelumnya memutuskan untuk membatalkan rencananya untuk melengkapi dua kapal Scorpene (Kelas Kalvari) terakhir yang mereka bangun dengan AIP. Rusia sendiri sampai saat ini juga belum berhasil membangun kapal selam dengan teknologi AIP.

AIP adalah peralatan vital bagi kapal selam modern yang meningkatkan daya tahan mereka di bawah air. Ia menggunakan sejumlah kecil gas cair yang digunakan untuk mengisi daya baterai kapal selam. Dengan teknologi ini kapal selam dapat tetap berada di bawah air untuk jangka waktu yang lebih lama.

Angkatan Laut India menetapkan, dalam draf permintaan informasi, 45% produksi dalam negeri, juga mengamanatkan bahwa kapal selam harus dilengkapi dengan baja, rudal, torpedo India termasuk torpedo kelas berat yang dikembangkan di dalam negeri dan propulsi independen udara.

Pada bulan Juni tahun ini, Kementerian Pertahanan India telah meluncurkan Project 75 (I) senilai sekitar US$ 6,5 miliar. Selain Rosoboronexport Rusia, Thyssenkrupp Marine Systems dari Jerman, Naval Group dari Prancis dan Kockums dari Swedia telah bersaing untuk memenangkan tender.

Angkatan Laut India saat ini mengoperasikan 14 kapal selam bertenaga konvensional, dua kapal selam rudal balistik nuklir, dan kapal selam serangan cepat bertenaga nuklir buatan Rusia.

Sesuai rencana 30 tahun yang diluncurkan segera setelah perang Kargil 1999, Angkatan Laut India telah menetapkan target untuk mencapai setidaknya 24 kapal selam pada tahun 2030 untuk mempertahankan keunggulannya di Samudera Hindia.