Kapal tanker minyak Adrian Darya 1 milik Iran, yang sebelumnya dikenal sebagai Grace 1, tiba-tiba hilang dari pelacakan maritim. Kapal ini terakhir mentransmisikan posisinya pada Senin 2 September sebelum kemudian menghilang.
Marine Traffic melaporkan posisi kapal terakhir yang diketahui adalah mengarah ke Mediterania Timur, tidak jauh dari pantai barat Suriah dan pantai timur Siprus.
Beberapa laporan telah memperkirakan berbagai tujuan kapal termasuk Turki dan Yunani, tetapi sejauh ini belum ada konfirmasi.
Amerika yang masih ingin menangkap kapal tersebut memperingatkan bahwa setiap negara bagian atau perusahaan yang menampung atau membantu Adrian Darya dapat dikenakan sanksi.
Kapal tanker minyak itu ditahan oleh pihak berwenang di wilayah luar negeri Inggris, Gibraltar, pada 4 Juli atas permintaan Washington karena diduga akan mengirim minyak mentah ke Suriah yang melanggar sanksi Uni Eropa.
Teheran kemudian mengecam klaim tersebut dan mengecam London atas penangkapan kapal itu, yang mengakibatkan hubungan bilateral kedua negara memburuk. Iran menuduh London melakukan “pembajakan” dan mengatakan penahanan kapal itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian nuklir Iran.
Kapal itu dilepas pada 15 Agustus setelah lebih dari satu bulan ditahan dan berkelana lebih jauh ke Mediterania serta mengubah namanya dari Grace 1 menjadi Adrian Darya 1.
Amerika gagal mencoba mencegahnya dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan dan masih berharap untuk menahan kapal dan muatannya.