Rusia Siap Tukar MiG-29 Malaysia dengan MiG-35
MiG-29 Malaysia

Rusia Siap Tukar MiG-29 Malaysia dengan MiG-35

Malaysia saat ini memiliki 18 jet tempur MiG-29N buatan Rusia. Hanya saja semua jet tempur itu digrounded karena masalah perawatan.

Kini Rusia dikabarkan akan membeli lagi 18 jet tempur tersebut dan menukarnya dengan MiG-35 yang lebih baru.

“Presiden Putin mendukung pembelian kembali 18 MiG-29N Malaysia yang digrounded dan kemudian menukarnya dengan dua skuadron pesawat tempur MiG-35 yang lebih baru,” kata ajudan khusus Putin,  Victor Kladov mengatakan kepada New Straits Times Sabtu 31 Agustus 2019.

Malaysia MiG-29N buatan Rusia pada tahun 1995 dan Sukhoi Su-30MKM pada tahun 2003, melalui imbal dagang dengan minyak sawit.

“Saya katakan kepada Dr. Mahathir bahwa para MiG-35 tidak menggunakan mesin berasap dan dilengkapi dengan avionik fly-by-wire canggih, kecerdasan buatan, komputer dan sistem senjata yang meminimalkan beban kerja pilot,” katanya.

Dia juga mengatakan Rusia akan akan mengganti armada helikopter Sikorsky S-61 Nuri, yang berusia setengah abad dengan helikopter Mi-171 generasi terbaru yang telah terbukti bekerja untuk PBB selama konflik Afghanistan.

“Yang juga ada dalam daftar adalah tawaran jet tempur ringan Yak 130 dari Rusia, dengan syarat fleksibel, kesepakatan offset dan transfer teknologi yang akan menawarkan situasi win-win untuk kedua negara,” katanya.

Anak perusahaan Rostec, Russian Helicopters  juga diharapkan menjual delapan unit Ansat, Mil Mi-8/17 dan Kamov Ka-32A11DC ke Badan Penegakan Maritim Malaysia dan Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.

Kladov,  adalah direktur kerjasama internasional dan kebijakan regional Rostec State Corporation yang dipilih sebagai utusan khusus Putin untuk membangun hubungan bilateral dengan Malaysia, dan dengan Mahathir pada khususnya.

Untuk menekankan komitmen Putin ke Malaysia, ia mengatakan  Mahathir telah diundang untuk Forum Ekonomi Timur di Vladivostok dari 4 hingga 6 September.

Dia mengatakan Putin dan Mahatir telah terus berhubungan dekat  sejak pameran Langkawi International Maritime and Aerospace (Lima) pertama pada tahun 1991.  “Mahathir mengungkapkan bagaimana dia ingin mendorong industri kedirgantaraan sebagai pendorong ekonomi negara pada tahun 2028, melalui kemampuan teknologi yang dikembangkan sendiri. “Ini termasuk pendirian perguruan tinggi kedirgantaraan dan kemudian universitas saat itu. Putin menyadari hal ini dan ingin memberikan kerja sama dan dukungan penuhnya, ”kata Kladov.

Pengadaan termasuk program luar angkasa Malaysia dengan Rusia meluncurkan astronot pertama negara itu,  Sheikh Muszaphar Shukor Sheikh Mustapha, ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2007.