Pada Sabtu, 24 Agustus 2019 malam Angkatan Udara Israel melakukan serangan udara di wilayah barat daya Suriah.
Menurut Al Masdar News, serangan mengakibatkan hancurnya sebuah kompleks yang diduga milik Hizbullah yang terletak di wilayah Aqraba di Provinsi Damaskus.
Menurut sumber Syrian Arab Army SAA), setidaknya lima personel militer Hizbullah terbunuh akibat serangan Israel ini.
Meski IAF berhasil mengenai salah satu target utamanya, Tsargrad TV melaporkan bahwa pesawat Israel dipaksa keluar dari wilayah udara Suriah ketika mereka sedang bersiap untuk serangan gelombang kedua.
Menurut Tsargrad.TV sebagaimana dikutip The Aviation Geek Club, jet tempur Su-35 lepas landas dari Hmeimim Airbase dan terbang menuju Laut Mediterania saat pesawat Angkatan Udara Israel sedang mempersiapkan serangan kedua.
Situs web penerbangan Rusia Avia.Pro menambahkan sebagai hasil dari langkah ini, Israel tidak dapat menyelesaikan serangan putaran kedua mereka.
Perlu dicatat bahwa sehari sebelum serangan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sejak serangan pada Sabtu malam ini, ketegangan antara Israel dan Iran telah mencapai puncaknya selama sebulan, karena Hizbullah Libanon telah bersumpah untuk serangan Israel.
Seperti yang telah dilaporkan, pada 9 Juli 2019 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Teheran bahwa jet tempur F-35I mereka dapat mencapai wilayah mana saja di Timur Tengah.