Presiden Rusia Vladimir Putin membuka pertunjukan udara dua tahunan MAKS di luar Moskow bersama Presiden Turki Recep Erdogan Selasa 27 Agustus 2019. Sebuah tampilan solidaritas antara kedua pemimpin yang dapat mengirim pesan yang jelas ke Amerika Serikat.
Erdogan juga membuat komentar tidak langsung tentang pembelian Su-57 selama acara tersebut. Ini adalah sesuatu yang telah ditawarkan oleh Kremlin setelah terjadi percekcokan F-35 antara Amerika Serikat dan Turki karena pembelian sistem pertahanan udara S-400.
MAKS, akronim berbahasa Rusia yang diterjemahkan sebagai International Aviation and Space Salon, dibuka pada 27 Agustus 2019, di Bandara Internasional Zhukovsky, yang juga merupakan rumah bagi pusat penelitian dan pengembangan dirgantara pemerintah Rusia Gromov Flight Research Institute, dan akan berjalan hingga 1 September.
Erdogan dan Putin melakukan tur menerima brief tentang berbagai pesawat dan helikopter. Foto-foto dan video dari MAKS menunjukkan Putin dan Erdogan berkeliling berbagai pesawat militer dan sipil serta helikopter, termasuk helikopter angkut menengah Mi-38 baru dan helikopter angkut ringan Ka-62 yang baru. Pasangan pemimpin dunia ini juga melakukan tur pesawat Irkut MC-21, yang masih dalam pengembangan.
Erdogan juga mendapat kesempatan untuk melihat ke dalam sedan mewah Aurus Senat, yang merupakan bagian dari pengembangan limusin terbaru Presiden Rusia. Aurus juga merancang interior VIP mewah untuk helikopter angkut Kazan Ansat yang juga dipajang di MAKS.
Namun, perhentian paling menarik adalah ketika Erdogan melihat dari dekat Su-57 dan simak perbincangan mereka:
Erdogan: “Apakah ini Su-57? Apakah ini terbang? ”
Putin: “Ya, kami akan menunjukkannya hari ini”
Erdogan: “Jadi sekarang, apakah kita akan membeli yang ini?”
Putin: “Anda boleh membeli”
Kemudian Erdogan tertawa
Erdogan asks: “Is this Su-57? Is this flying?”
Putin responds: “Yes it is, we will show it today”
Erdogan: “So now, are we going to buy this one?”
Putin: “you could buy”
Then Erdogan laughs pic.twitter.com/dU6qWikviG
— Ragıp Soylu (@ragipsoylu) August 27, 2019
Pemerintah Amerika telah secara resmi mengeluarkan Turki dari program Joint Strike Fighter karena pembelian S-400. Amerika Serikat dan anggota NATO lainnya khawatir bahwa militer Turki yang mengoperasikan kedua sistem secara bersamaan dapat mengekspos rincian sensitif tentang pesawat tempur siluman kepada pemerintah Rusia.