Rusia Tawarkan Kesepakatan Rp64 Triliun untuk Tank T-14 Armata  ke India
T-14 Armata

Rusia Tawarkan Kesepakatan Rp64 Triliun untuk Tank T-14 Armata  ke India

Setelah beberapa diskusi mengenai kemungkinan pengadaan tank tempur  T-14 Armata Rusia oleh India, laporan dari media negara tersebut menunjukkan bahwa kontrak besar diperkirakan sekitar US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 64 triliun untuk platform baru tersebut akan menjadi agenda utama kunjungan  Perdana Menteri Narendra Modi ke Vladivostok.

Perdana Menteri akan memimpin delegasi ke Forum Ekonomi Timur ke-5 dan Pertemuan Puncak Bilateral ke-20, di mana sejumlah kontrak pertahanan akan dibahas.

Sebagaimana dilaporkan Military Watch Magazine, kontrak ini merupakan kelanjutan dari kontrak utama senilai US$ 5,43 miliar pada Oktober 2018 untuk membeli lima unit sistem pertahanan udara S-400 Triumf  dan tambahan rudal  R-27 serta pesawat tempur MiG-29  hingga Kapal selam kelas Akula II.

Negosiasi untuk kontrak besar lainnya termasuk pembelian pesawat tempur menengah MiG-35 dan pesawat tempur kelas berat Su-57 dengan produksi lisensi di India, juga sedang berlangsung.

Sekitar 98% dari tank tempur India  berasal dari Rusia, termasuk sekitar 2.500 tank T-72 dan lebih dari 1000 tank T-90 yang lebih modern, dengan penyebaran baru tank T-90MS yang lebih canggih juga direncanakan.

Meski varian yang lebih modern dari T-72, seperti T-72B3 masih digunakan oleh angkatan bersenjata Rusia, di India tank ini lebih tua  dan kemungkinan akan disingkirkan dalam waktu dekat.

Laporan bahwa negara tetangga Pakistan tertarik untuk memperoleh T-90MS, sementara juga memodernisasi unit T-80 yang bersumber dari Ukraina dan mencari ke China untuk mendapatkan VT-4, berarti akuisisi T-14 bisa menjadi penting  untuk memastikan keunggulan India.

Meskipun India sebelumnya menikmati keunggulan kualitatif yang cukup besar dalam unit-unit lapis bajanya dengan China yang bertetangga, pengembangan tank tempur China yang lebih mampu seperti Type 99A  secara serius merusak keunggulan tersebut.

Dengan demikian T-14 dapat menjadi vital untuk memastikan keunggulan kualitatif di kedua sisi. Akuisisi T-15, pembawa personel lapis baja berdasarkan sasis yang sama, juga merupakan kemungkinan yang cukup besar.

T-14 saat ini adalah salah satu dari hanya tiga tank tempur generasi keempat yang beroperasi di mana saja di dunia, di samping K2 Black Panther Korea Selatan dan Type 10 Jepang. Selain produksi berlisensi K2 di Turki, tidak ada tank tempur canggih di generasi ini yang telah diekspor.