Tertinggi dalam 28 Tahun, Rusia akan Terima Enam Kapal Selam pada 2020

Tertinggi dalam 28 Tahun, Rusia akan Terima Enam Kapal Selam pada 2020

Rusia dilaporkan akan menerima enam kapal selam baru pada tahun 2020. Jika menjadi kenyataan maka ini akan menjadi kapal selam paling banyak diterima dalam 28 tahun terakhir.

Mengutip sumber industri pertahanan, Tass Russian News Agency yang dikelola negara melaporkan, Angkatan Laut Rusia akan menerima empat kapal selam bertenaga nuklir dan dua kapal selam diesel tahun depan.

Jumlah ini sama seperti yang terjadi pada tahun 1992, hanya beberapa bulan setelah Soviet runtuh pada Desember 1991.  Namun setelah itu, kekuatan militer dan ekonomi Rusia terus merosot.

Sejak pertama kali berkuasa pada awal abad ke-21, Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya memperbaiki kekuatan angkatan laut negaranya dan memperkenalkan peralatan bawah laut yang baru dan modern.

“Di bawah kontrak, [Galangan Kapal] Sevmash akan mengirimkan kapal selam pertama seri produksi Proyek 955A, Knyaz Oleg [Pangeran Oleg] dan kapal selam Project 885M, Novosibirsk ke Angkatan Laut pada tahun 2020. Sevmash juga akan mengirimkan kapal selam pertama Project 885M Kazan dan kapal selam bertenaga nuklir Proyek 09852 Belgorod untuk Angkatan Laut,” tulis Tass sebagaimana dikutip Newsweek Sabtu 24 Agustus 2019.

Dari 1993 hingga 1997, Rusia menerima sekitar dua atau tiga kapal selam baru setahun, tetapi jumlah ini merosot hanya menjadi satu setiap tahun bahkan tidak sama sekali sampai 2013.

Dengan mencapai angka tertinggi dalam 28 tahun terakhir akan membuktikan komitmen Putin untuk merevitalisasi kekuatan militer Rusia di salah satu bidang yang paling mengkhawatirkan Amerika.

Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Laksamana John Richardson mengatakan Agustus lalu bahwa ancaman kapal selam Rusia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi daripada yang telah kita lihat dalam 25 tahun terakhir.

Membahas topik yang sama, komandan Angkatan Laut Amerika Laksamana James G. Foggo III mengatakan pada bulan Oktober ia telah melihat penciptaan kelas baru dari semua jenis kapal selam dan kapal laut, tetapi lebih peduli dengan perang kapal selam.

“Terus terang saja, ancaman bawah laut Rusia itu nyata dan mereka sangat, sangat kompeten,”  kata kepala Armada Kedua yang baru dibentuk mengatakan bulan berikutnya. “Mereka sangat mampu secara operasional.”

Dengan rudal jelajah 3M-54 Kalibr telah meningkatkan jangkauan sekitar 1.200 mil. Gudang senjata bawah laut Rusia juga akan semakin luas ketika negara itu menguji torpedo berkemampuan nuklir Poseidon dan rudal jelajah hipersonik 3M22 Tsirkon.

Ketika Rusia mengikuti Amerika dalam meninggalkan INF, Putin telah berulang kali memperingatkan Amerika untuk tidak menggunakan senjata berbasis darat yang dilarang dalam perjanjian di Eropa atau Asia.

Lebih dari dua minggu setelah meninggalkan kesepakatan, Amerika kemudian melakukan uji rudal jelajah di luar batas INF, mendorong Putin memerintahkan para pejabat dan jenderalnya untuk mempelajari ancaman yang terjadi serta mempersiapkan respons yang tepat.