Indonesia telah memilih Bofors 57 Mk3 naval gun system yang dibangun BAE Systems untuk empat kapal kapal cepat rudal (KCR)-60M.
Sebagaimana dilaporkan Jane Jumat 23 Agustus 2019, sebuah kontrak untuk sistem senjata telah ditandatangani dengan pembuat kapal milik negara PT PAL, yang akan terlibat dalam pemasangan senjata.
Angkatan Laut Indonesia saat ini mengoperasikan kelas empat KCR-60M dengan kapal kelima dan keenam di kelas ini sedang dalam pembangunan di lokasi PT PAL di Surabaya.
Laporan awal menyebutkan rencananya adalah menginstal sistem senjata pada kapal pertama, KRI Sampari (628), untuk tujuan evaluasi. Namun, informasi dari PT PAL dan BAE Systems sekarang mengkonfirmasi bahwa senjata akan dipasang pada kapal ketiga, KRI Halasan (630); kapal empat, Kerambit; dan kapal kelima dan keenam yang belum disebutkan namanya.

Bofors 57 Mk3 dapat menangani hingga 120 putaran dengan laju tembakan 4 rds / dtk. Senjata ini memiliki jangkauan maksimum 17.000 m dan dapat dimuat dengan amunisi 57 mm Bofors 3P (pre-fragmented, programmable, proximity-fused) dari BAE Systems, yang memungkinkan senjata untuk melawan sejumlah ancaman, termasuk target pantai, pesawat , dan rudal anti-kapal. Unit pertama dijadwalkan untuk pengiriman ke Indonesia pada tahun 2020, sedangkan unit akhir akan diserahkan pada tahun 2021.
Pada Halasan dan Kerambit, senjata ini akan menggantikan meriam Bofors 40 mm lebih tua yang dipasang di posisi utama. Senjata-senjata tua ini diselamatkan dari kapal pendaratan tank yang dinonaktifkan, KRI Teluk Semangka, sebagai langkah sementara untuk memberi kapal-kapal KCR-60M kapabilitas dukungan penembakan angkatan laut.