Menteri Pertahanan Denmark Trine Bramsen dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Gereja, dan Luar Negeri Greenland Ane Lone Bagger sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer.
“Kita perlu mengadakan dialog yang lebih dekat dan teratur dengan Greenland dan Kepulauan Faroe tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan kebijakan pertahanan,” kata Bramsen, merujuk pada pentingnya kehadiran militer Denmark di wilayah Arktik.
Dia menambahkan bahwa sejauh menyangkut masalah kebijakan keamanan, Denmark akan membantu melatih personel dari Greenland dan Kepulauan Faroe di bawah program Akademi Pertahanan, dan petugas pemadam kebakaran Greenland akan ditawari pelatihan darurat tambahan.
Ane Lone Bagger juga menekankan kesiapan Greenland untuk memperluas kerja sama dengan Denmark di bidang ini.
“Pemerintah Greenland sangat puas dengan hasil latihan bersama yang [baru-baru ini] diadakan di Greenland. Kami ingin melihat lebih banyak latihan seperti itu agar lebih siap untuk menghadapi kecelakaan dan bencana, ”kata Bagger.
Pernyataan kedua pemimpin muncul setelah kabar Presiden Amerika Donald Trump berniat membeli pulau terbesar di dunia yang menjadi wilayah otonom Denmark tersebut. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menegaskan Greenland tidak akan dijual dan berharap pernyataan Trump tidak serius.
Namun pernyataan itu membuat Trump kecewa dan membatalkan rencana kunjungan ke Denmark yang dijadwalkan pada awal September mendatang.
“Diskusi tentang potensi penjualan Greenland telah diajukan. Itu telah ditolak oleh Perdana Menteri Greenland Kim Kielsen, dan saya sepenuhnya mendukung penolakan itu, ” kata Frederiksen menanggapi pembatalan kunjungan Trump. Dia mengaku bahwa ” kecewa dan terkejut “dengan keputusan Trump.
Greenland adalah rumah bagi hanya 60.000 orang. Denmark bertanggung jawab atas masalah-masalah yang berkaitan dengan urusan luar negeri, militer, dan konstitusi Greenland sejak 1979, dengan Greenland mengurusi masalah internal secara independen.