Para pemimpin Denmark menyatakan terkejut dan tidak percaya atas pembatalan kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Donald Trump ke Denmark setelah perdana menteri negara tersebut menolak untuk menjual Greenland.
Kabar bahwa Trump ingin membel Greenland awalnya dianggap sebagai lelucon oleh para polisi Denmark. Tetapi suasana berubah menjadi kejutan ketika Trump membatalkan kunjungan 2-3 September setelah Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menyebut ide Amerika membeli Greenland, sebuah wilayah otonom Denmark sebagai hal yang tidak masuk akal.
“Kekacauan total ketika @realDonaldTrump dan pembatalan kunjungan kenegaraan ke Denmark. Ini telah berubah dari peluang besar untuk memperkuat dialog antara sekutu menjadi krisis diplomatik, ” kata mantan menteri luar negeri Kristian Jensen, anggota oposisi Partai Liberal, mengatakan di Twitter.
“Semua orang harus tahu bahwa Greenland tidak untuk dijual,” kata Jensen tentang pulau terbesar di dunia, yang memiliki kekayaan mineral dan kehadiran militer Amerika di Pangkalan Udara Thule di bawah perjanjian kedua negara tahun 1951.
Frederiksen mengatakan awal pekan ini Greenland “tidak untuk dijual” dan dia berharap proposal Trump sebagai hal yang tidak serius.
“[Pembatalan kujungan Trump] sangat, sangat mengejutkan, ketika itu tentang sekutu yang sangat dekat dan teman yang baik,” Soren Espersen, juru bicara urusan luar negeri untuk Partai Rakyat Denmark kepada kantor berita Denmark Ritzau.
Dia menggambarkan keputusan Trump sebagai penghinaan terhadap Ratu Margrethe, kepala negara Denmark. Trump dan Ibu Negara Melania Trump secara resmi diundang ke Denmark oleh Ratu Margrethe pada bulan Juli.
“Itu menunjukkan mengapa kita sekarang lebih dari sebelumnya harus menganggap [sesama] negara-negara Uni Eropa sebagai sekutu terdekat kita. Pria [Trump] itu tidak dapat diprediksi, ”kata Morten Ostergaard, pemimpin Partai Sosial Liberal Denmark. “Realitas melampaui imajinasi.”
Trump, yang kebijakan “First America”-nya telah mengakibatkan hubungan tegang dengan Uni Eropa atas perdagangan dan masalah lainnya, mengatakan pada hari Minggu bahwa pembelian Greenland Amerika akan menjadi “kesepakatan real estate besar.”
“Denmark adalah negara yang sangat istimewa dengan orang-orang luar biasa, tetapi berdasarkan komentar Perdana Menteri Mette Frederiksen, bahwa dia tidak akan tertarik untuk membahas pembelian Greenland, saya akan menunda pertemuan kami yang dijadwalkan dalam dua minggu untuk waktu yang lain,” tulis Trump di Twitter pada hari Selasa.
Greenland, mendapat perhatian dari kekuatan dunia termasuk China, Rusia dan Amerika Serikat karena lokasinya yang strategis dan kekayaan mineral. Daerah ini memerintah sendiri tetapi kurang berkembang dan mengandalkan Denmark untuk dukungan ekonomi.