Jepang mempertimbangkan untuk meluncurkan pengembangan jet tempur mulai tahun 2020 untuk mencari pengganti F-2 yang diperkirakan akan pensiun pada 2030-an.
Kementerian Pertahanan Jepang awalnya akan mengalokasikan biaya awal pengembangan dalam anggaran mulai April 2021. Namun menurut sumber pejabat yang dikutip Japan Times Rabu 21 Agustus 2019, anggota parlemen menilai waktu yang ditentukan itu sudah sudah terlambat dan kementerian diminta mengajukan jadwal satu tahun.
Kementerian akan menentukan jumlah sebelum Kabinet menyetujui rancangan anggaran fiskal 2020 pada akhir tahun ini.
Jepang telah mempertimbangkan untuk mengembangkan bersama para jet tempur masa depan dengan Aerika atau perusahaan-perusahaan Inggris, kata sumber itu, yang mencatat bahwa raksasa pertahanan Lockheed Martin Corp mungkin menjadi pilihan utama bagi seorang mitra.
“Model hybrid jet tempur F-22 dan F-35 yang keduanya dikembangkan Lockheed Martin, diduga merupakan suatu kemungkinan,” katanya.
Tetapi sumber itu menambahkan ada kekhawatiran di Amerika Serikat tentang kemungkinan kebocoran teknologi canggih, membuat proyek bersama menjadi sulit.
Di bawah Program Pertahanan Jangka Menengah terbaru yang mencakup periode lima tahun kementerian telah mengatakan mengenai jet tempur penerus F-2 dengan akan meluncurkan proyek pembangunan yang dipimpin Jepang pada waktu yang lebih awal dengan kemungkinan kolaborasi internasional yang terlihat.