Rusia mengatakan kepada sebuah badan yang memverifikasi larangan uji coba nuklir bahwa kecelakaan uji coba militer di wilayah utara negara itu bukan urusannya dan menyerahkannya data radiasi adalah sukarela.
Organisasi Pemantau Larangan Uji Nuklir Komprehensif atau Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO) yang berbasis di Wina sebelumnya mengatakan bahwa dua lokasi pemantauan Rusia yang paling dekat dengan ledakan misterius tersebut tiba-tiba offline beberapa hari setelah ledakan dan diikuti dua stasiun lain. Hal ni memicu kecurigaan Rusia merusak mereka.
CTBTO mengatakan pada hari Selasa bahwa sensor partikel radioaktif dari setidaknya satu dari empat stasiun pemantauan Rusia telah ditransmisikan kembali.
Badan nuklir negara Rusia, Rosatom, telah mengakui bahwa lima pekerja nuklirnya tewas dalam ledakan 8 Agustus saat uji coba mesin roket dekat Laut Putih di Rusia utara jauh. Dua personel militer Rusia juga dilaporkan tewas.
Ada informasi yang bertentangan tentang konsekuensi kecelakaan itu. Kementerian Pertahanan Rusia awalnya mengatakan radiasi normal setelah insiden itu, tetapi badan cuaca negara Rusia mengatakan tingkat radiasi di kota terdekat Severodvinsk telah meningkat hingga 16 kali.
Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov Selasa 20 Agustus 2019 mengatakan bahwa kecelakaan itu bukan urusan CTBTO.
“Sangat penting untuk diingat bahwa menyerahkan data dari stasiun nasional kami yang merupakan bagian dari sistem pemantauan internasional sepenuhnya bersifat sukarela untuk negara mana pun,” kata Ryabkov sebagaimana dikutip Reuters dari Interfax.
Ryabkov menambahkan, mandate CTBTO hanya mencakup Perjanjian Larangan Uji Nuklir Komprehensif atau moratorium pengujian nasional. Perjanjian tersebut diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1996, tetapi belum berlaku karena beberapa negara tidak menandatangani atau meratifikasinya.
“Kecelakaan 8 Agustus tidak ada hubungannya dengan kegiatan CTBTO,” kata Ryabkov. Dia menambahkan bahwa mandat badan tersebut tidak mencakup pengembangan senjata.
“Penjelasan lengkap tentang apa yang terjadi dan apa akibatnya telah diberikan oleh lembaga yang relevan,” kata Ryabkov, dan kecelakaan misterius itu tidak menimbulkan risiko bagi lingkungan atau manusia.
Terpisah, Kremlin mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan percaya bahwa lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas stasiun pemantauan radiasi yang relevan telah melakukan pekerjaan mereka dengan benar.
Presiden Vladimir Putin mengatakan pada hari Senin bahwa tidak ada risiko peningkatan tingkat radiasi, tetapi semua tindakan keselamatan yang diperlukan sedang diambil.