China Sebut Amerika Memulai Perlombaan Senjata, Rusia: Kami Takkan Terseret
Rudal yang diuji Amerika

China Sebut Amerika Memulai Perlombaan Senjata, Rusia: Kami Takkan Terseret

Uji coba rudal jelajah yang diluncurkan di Amerika Minggu 18 Agustus 2019 dapat mendorong perlombaan senjata baru dan membahayakan keamanan global.

“Tindakan Amerika akan menyebabkan eskalasi militer dan akan memiliki dampak negatif pada keamanan regional dan internasional. Ini cukup menegaskan bahwa Amerika Serikat memang bertujuan untuk menyingkirkan pembatasan, mengembangkan rudal canggih dan mengamankan supremasi militer sepihak ketika menarik diri dari Traktat [INF],” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan Selasa 20 Agustus 2019.

Sebelumnya hari yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan Moskow menyesalkan tes rudal jelajah Amerika dan menekankan bahwa Rusia tidak dapat diseret ke dalam perlombaan senjata.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan pada hari Selasa bahwa Moskow menyesalkan tes rudal jelajah AS yang dilarang berdasarkan Perjanjian INF.  “Kami khawatir dengan niat tegas Amerika Serikat untuk  meningkatkan potensi destabilisasi  di bidang yang baru-baru ini diatur secara ketat oleh perjanjian yang ditinggalkan Amerika Serikat dua minggu lalu,” kata diplomat itu sebagaimana dilaporkan Sputnik.

Ryabkov menggarisbawahi bahwa Rusia tidak akan diseret ke dalam perlombaan senjata dan tidak akan mengerahkan rudal di mana pun kecuali Amerika Serikat melakukannya.

“Kami ingin menekankan bahwa kami telah menanggapi apa yang terjadi dengan tenang. Kami berasumsi bahwa situasinya akan berkembang ke arah ini. Namun, kami tidak akan terseret ke dalam perlombaan senjata yang mahal. Seperti yang dikatakan Presiden Putin kemarin di Prancis, kami mengkonfirmasi komitmen kuat kami untuk moratorium sepihak pada penyebaran sistem seperti itu sampai Amerika menyebarkan mereka di tempat lain di dunia “, kata Ryabkov.

Amerika Serikat melakukan uji coba rudal terbarunya pada 18 Agustus dari Pulau San Nicolas, California. Pentagon menyatakan bahwa rudal uji keluar dari peluncur mobile darat dan secara akurat menghantam targetnya dengan jarak lebih dari 500 kilometer.

Amerika Serikat secara resmi menarik diri dari Perjanjian INF era Perang Dingin bulan ini mengutip dugaan pelanggaran Rusia terhadap perjanjian tersebut.

Perjanjian INF mengharuskan kedua negara untuk menghilangkan dan meninggalkan secara permanen semua rudal balistik dan pelayaran darat yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer.

Rusia telah berulang kali membantah tuduhan bahwa mereka melanggar Perjanjian INF dan mengeluh bahwa sistem pertahanan Amerika di Eropa mampu menembakkan rudal jelajah pada jarak yang dilarang berdasarkan perjanjian.