Jet tempur ini tidak setenar dibanding saudara-saudaranya yang dibangun MiG Rusia, tetapi ribuan jet tempur MiG-19 dibangun dan terlibat dalam sejumlah pertempuran.
Berbicara tentang jet tempur yang dibangun MiG, biasanya akan mengarah pada nama-nama besar. Ada MiG-15 yang menjadi musuh bebuyutan F-86 Sabre Amerika untuk menguasai langit di atas Korea. Selain itu ada MiG-21 Fishbed, yang meski sudah tua masih banyak terbang hingga saat ini. Sebelum itu juga ada MiG-17 yang menjadi andalan banyak angkatan udara di dunia.
Yang lebih modern, ada MiG -29 Fulcrum. Sebuah jet tempur garis depan yang dibangun untuk melawan F-16 Amerika. Jet tempur ini telah terbang di berbagai negara.
Tetapi satu MiG yang jarang diingat yakni MiG-19 Farmer. Meski relatif tidak banyak diketahui, pesawat ini sempat menjadi tulang punggung Angkatan Udara China.
Seperti aturan yang ditetapkan di Soviet dan juga Rusia, jet tempur memang selalu menggunakan huruf-huruf ganjil. Demikian juga MiG-19.
Dalam catatan MilitaryFactory.com, MiG-19 dibangun Uni Soviet sebenarnya hanya untuk mengisi gap untuk menggantikan MiG-17 Fresco sampai MiG-21 siap. China kemudian mendapat lisensi produksi sebelum konflik Sino-Soviet dan mulai membangun sendiri salinan pesawat tersebut yang mereka namai dengan J-6. NATO tetap menyebutnya sebagai Farmer.
MiG-19 memiliki kecepatan tertinggi 902 mil per jam dan jangkauan maksimum 1.367 mil. Pesawat ini terlibat pertempuran di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Dalam satu momen terkenal, MiG-19 menembak jatuh F-4 Phantom Angkatan Udara Amerika yang mencoba menembak jatuh MiG-21.
Meski beberapa versi pesawat ini membawa rudal, sebagian besar mengandalkan tiga meriam 30mm untuk pertarungan udara ke udara.
Soviet membangun lebih dari 2.700 MiG-19 dan banyak yang pergi ke sekutu di Timur Tengah. Sedangkan China menghasilkan lebih dari 3.000 J-6 Famer. Beberapa pesawat pergi ke Vietnam Utara dan terbang bersama jet tempur buatan Soviet, seperti MiG-17 dan MiG-21.
