Sebuah super tanker milik Iran yang ditahan Gibraltar akhirnya dilepaskan. Kapal ini ditangkap Marinir Inggris di Gibraltar pada bulan Juli 2019 lalu dengan tuduhan membawa minyak ke Suriah, sekutu dekat Iran, yang melanggar sanksi Uni Eropa.
Rekaman video dan foto-foto menunjukkan kapal tanker itu telah mengibarkan bendera Iran yang berwarna merah, hijau dan putih dan berganti nama menjadi ‘Adrian Darya-1’ yang dicat putih di lambungnya. Nama sebelumnya, ‘Grace 1’, telah dicat ulang.
GBC News melaporkan pada Ahad 18 Agustus 2019 kapal tersebut telah meninggalkan perairan teritorial Gibraltar. Sebuah situs pemantauan lalu lintas laut juga menunjukkan bahwa supertanker Iran bergerak menjauh dari Gibraltar. Hal ini menunjukkan Gibraltar menolak permintaan Amerika menahan lebih lama kapal Iran tersebut.
Grace 1 awalnya mengibarkan bendera Panama tetapi Otoritas Maritim Panama mengatakan pada bulan Juli bahwa kapal itu telah didaftar ulang setelah peringatan yang mengindikasikan kapal itu berpartisipasi atau terkait dengan pendanaan terorisme.
Gibraltar mencabut perintah penahanan pada kapal tersebut pada hari Kamis 15 Agustus 2019 tetapi nasibnya semakin rumit karena Amerika Serikat, banding hukum terakhir untuk menahannya.
Penyitaan awal Grace 1 memulai serangkaian peristiwa yang melihat Teheran merebut kapal tanker minyak berbendera Inggris di Teluk dua minggu kemudian, meningkatkan ketegangan pada rute pengiriman minyak internasional yang vital. Kapal tanker Stena Impero tersebut hingga saat ini masih ditahan.
Kedua kapal sejak itu menjadi bidak dalam permainan yang lebih besar, memberi bahan bakar permusuhan yang lebih luas sejak Amerika Serikat tahun lalu menarik diri dari perjanjian internasional untuk mengekang program nuklir Iran, dan menerapkan kembali sanksi ekonomi.