Jet Tempur China Simulasikan Serangan ke Kapal Perang Jepang
JH-7A China

Jet Tempur China Simulasikan Serangan ke Kapal Perang Jepang

Pesawat militer China melakukan latihan di perairan internasional Laut China Timur yang mensimulasikan serangan terhadap target kapal perang Jepang. Simulasi yang dinilai Tokyo sebagai “tindakan militer yang sangat berbahaya.”

Latihan militer China tersebut digelar pada akhir Mei 2019 lalu namun baru diungkapkan pejabat Jepang Minggu 18 Agustus 2019.  Para pejabat yang dikutip Japan Times mengatakan latihan itu bisa menyebabkan keadaan yang tidak terduga.

Tetapi pemerintah tidak memprotes kepada pemerintah China dan belum membuat insiden itu diketahui publik untuk menjaga kerahasiaan pengumpulan-intelijen dan kemampuan analisis Jepang.

Menurut sumber-sumber itu, beberapa pembom tempur JH-7 China mendekati dua kapal kapal Pasukan Maritim Bela Diri Jepang yang berlayar di dekat ladang gas yang kontroversial karena berada antara zona ekonomi eksklusif Jepang dan China. Dalam kejadian tersebut pesawat China bergerak cukup dekat untuk menempatkan kapal dalam jarak serangan rudal anti-kapal.

Pesawat China tidak melakukan penguncian radar pada kapal, sehingga tidak memungkinkan bagi Pasukan Bela Diri Jepang untuk mengetahui maksud dari pesawat yang mendekat.

Secara terpisah, beberapa divisi penyadapan radio yang dilakukan Angkatan Darat, Laut, dan Udara Jepang  berhasil mentransmisikan komunikasi dari pesawat China yang mengatakan bahwa mereka terlibat dalam “latihan serangan yang menargetkan kapal perang Jepang.”

Setelah menganalisis penyadapan, jalur penerbangan jet tempur China dan informasi radio lainnya yang dipancarkan dari pesawat, pemerintah menyimpulkan bahwa latihan itu bertujuan untuk menargetkan kapal.

Menurut laporan think tank Rand Corp tahun 2018, China telah memperluas operasi udara dan angkatan lautnya di Laut China Timur dalam beberapa tahun terakhir.”

Namun, meskipun meningkatnya kegelisahan  Tokyo atas meningkatnya jangkauan militer Beijing, hubungan China-Jepang telah membaik dalam beberapa bulan terakhir.  Hal ini memuncak dalam pertemuan antara Perdana Menteri Shinzo Abe dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT Kelompok 20 di Osaka pada bulan Juni, di mana kedua pemimpin menegaskan bahwa mereka akan bekerja sama untuk mewujudkan kunjungan Xi ke Jepang sebagaitamu negara “ketika bunga sakura mekar.