Kehadiran Amerika dan Inggris di kawasan Teluk dinilai Iran justru membawa ketidakamanan dan meningkatkan ketegangan yang telah tinggi di wilayah tersebut.
Ketegangan meningkat antara Iran dan Amerika serta Inggris di kawasan Teluk setelah Republik Islam menembak jatuh pesawat tak berawak Amerika pada bulan Juni dan menangkap sebuah kapal tanker Inggris bulan lalu karena dituduh melanggar peraturan maritim.
Iran menangkap kapal tanker itu dua minggu setelah Angkatan Laut Inggris menahan kapal tanker Iran dengan tuduhan melanggar sanksi Uni Eropa dengan membawa minyak ke Suriah, sekutu dekat Iran.
“Kehadiran Amerika dan Inggris di wilayah ini berarti ketidakamanan,” kata Kepala Angkatan Laut Gardar Revolusi Iran Alireza Tangsiri sebagaimana dilaporkan berita ILNA dan dikutip Reuters Ahad 18 Agustus 2019.
Tangsiri menegaskan Iran dapat memberikan keamanan di Teluk dengan membentuk koalisi dengan negara-negara lain di kawasan itu.
Tangsiri menambahkan bahwa Iran menginginkan perdamaian dan stabilitas di Teluk tetapi juga mengeluarkan ancaman terselubung dengan mengatakan bahwa jika sebuah kapal yang menggunakan bahan bakar nuklir menjadi sasaran di Teluk, negara-negara di selatan kawasan itu tidak akan memiliki air minum karena kontaminasi.
