Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi lampu huijau untuk menjual jet tempur F-16 baru ke Taiwan. Meski masih harus mendapatkan izin dari Kongres, rencana itu dipastikan akan membuat hubungan dengan China semakin tidak baik.
Harga awal yang disebut untuk F-16 Taiwan cukup fantasitis yakni US$ 8 miliar untuk 66 unit. Ini berarti rata-rata satu pesawat, lengkap dengan paket senjatanya seharga sekitar US$121 juta atau sekitar Rp1,7 triliun. Harga ini masih lebih murah dibandingkan untuk Bulgaria yang membeli delapan unit F-16 varian yang sama yakni Block 70 dengan total biaya US$1,2 miliar atau rata-rata harga pesawat adalah US$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun. Jumlah pesanan Taiwan yang lebih banyak kemungkinan menjadi faktor harganya lebih murah.
Namun dibandingkan dengan jet tempur Su-35 Rusia yang dijual ke China, harga ini jauh lebih mahal. Seperti diketahui China membeli 24 jet tempur superioritas udara yang dikembangkan dari Su-27 tersebut dengan nilai kontrak sekitar US$2 miliar. Dengan demikian harga per unit rata-rata adalah US$83 juta.

Selama ini harga senjata Rusia memang lebih murah dibandingkan dengan buatan Amerika. Tetapi dua jet tempur ini memiliki kelas berbeda. Viper adalah jet tempur ringan sementara Su-35 adalah pesawat tempur kelas berat yang memiliki jangkauan, kecepatan, muatan dan ketinggian yang yang lebih.
Namun juga bukan rahasia lagi, meski mahal, biaya operasional dan perawatan jet tempur buatan Amerika lebih murah. Selain itu masa pakai pesawat juga lebih lama.
Namun yang pasti,jika penjualan ke Taiwan benar-benar terjadi maka akan memperburuk hubungan antara Wahsington dan Beijing yang saat ini semakin tegang karena berbagai masalah seperti Laut China Selatan, perang dagang dan terakhir masalah krisis Hong Kong.